Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membantah dibantu polisi dalam pemasangan spanduk dan baliho di berbagai wilayah jelang Pemilu 2024.
Sebelumnya, dugaan pemasangan baliho PSI oleh polisi diungkit oleh anggota DPR Fraksi PDIP Safaruddin saat rapat bersama Polri, Rabu kemarin (15/11).
"Saya kira tidak mungkin ada bantuan dari institusi Polri dalam pemasangan baliho PSI," kata Juru Bicara PSI Sigit Widodo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sigit memberi contoh di Depok, Jawa Barat. Baliho-baliho PSI di sana dipasang sendiri oleh pengurus DPD, DPC, dan para bakal calon legislatif PSI. Tak ada keterlibatan aparat.
Selama ini, dia mengatakan PSI menerapkan asas gotong-royong. Terkait pemasangan baliho, ada kader yang sukarela menyediakan transportasi, ada yang patungan untuk membeli bensin, bahkan beberapa bacaleg menurutnya turun sendiri untuk memasang baliho.
"Saya percaya dengan netralitas aparat TNI dan Polri," ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI fraksi PDIP Safaruddin menyebut ada oknum anggota kepolisian yang memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Safaruddin mengaku mendapat informasi tersebut berdasarkan kabar yang beredar di media sosial dan media cetak. Ia pun meminta Kabaharkam Polri Fadil Imran mengklarifikasi hal tersebut. Apabila informasi itu benar, ia pun mempertanyakan netralitas Polisi di Pemilu 2024.
Sementara itu, Kabaharkam Polri Fadil Imran mengaku belum bisa memastikan kabar pemasangan baliho PSI oleh polisi di Jawa Barat. Kendati demikian, mantan Kapolda Metro Jaya itu bakal memberi perhatian khusus atas kasus tersebut jika terbukti benar terjadi.
"mengenai pemasangan bailho partai politik tertentu dibantu polisi kami barusan cek ke Kapolda Jawa Barat. Info tersebut belum bisa terklarifikasi pak," jawab Fadil.
(khr/bmw)