Sekretaris Jenderal PSI sekaligus Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Raja Juli Antoni merespons temuan uang pecahan Rp20 ribu berstempel "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil".
"Oh ya pasti enggak lah (dari TKN)," ujar Raja Juli saat ditemui usai acara Kopdarnas dan Tumpengan HUT Ke-9 PSI di Kantor DPP PSI, Jakarta, Kamis (16/11).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raja Juli lantas meminta masyarakat untuk melapor apabila menemukan uang berstempel tersebut.
"Kalau memang ada, lebih baik masyarakat, ketimbang nanti menjadi fitnah, misalkan dapatnya di mana, dilaporkan kepada pihak terkait, Bawaslu atau apa," jelas dia.
Dia kemudian menyinggung ajakan capres-cawapres untuk menyelenggarakan pemilu yang damai dan beradab pada momen pengundian nomor urut di Kantor KPU RI, Selasa (14/11).
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang atau ATR/BPN itu juga menyerukan para simpatisan untuk menjaga semangat yang telah disampaikan capres-cawapres itu.
"Kita berharap justru para pengikut, para simpatisan, relawan, anggota partai, kader juga menjaga spirit yang disampaikan para capres itu. Supaya tidak menimbulkan kegaduhan, kita lebih berkompetisi di level gagasan, visi, misi, bukan kepada sesuai yang bersifat gosip, fitnah," imbuh dia.
Temuan uang berstempel Prabowo juga pernah terjadi pada November 2018.
Uang kertas rupiah berstempel Prabowo beredar di masyarakat. Seorang warga bernama Desy Mahara (23) mendapat uang itu saat bertransaksi di sebuah toko.
Kepada CNNIndonesia.com, Dessy menunjukkan uang kertas pecahan Rp10 ribu. Di pinggir uang itu terdapat stempel berbentuk lingkaran bertuliskan "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil."
Berdasarkan laporan sejumlah media, uang kertas dengan stempel itu juga pernah beredar pada Januari 2014 lalu atau saat masa pemilihan presiden.
Desy mengaku menerima uang berstempel Prabowo itu dari aktivitas jual belinya di daerah Jakarta Barat.
"Ini uangnya dapat dari kembalian pas jajan," kata Desy, Rabu, 14 November 2018.
Saat itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Roside menyebut peredaran uang itu sebagai serangan atau kampanye hitam terhadap pihaknya.
Lihat Juga :![]() SELUSUR POLITIK Kursi Emas Para 'Panglima' Timses Usai Menang Pilpres |
Andre menuding serangan itu dilakukan oleh kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Ini cara lama, 2014, bahkan beberapa bulan lalu juga kan ditemukan. Kalau tidak salah di Manado. Ini black campaign," kata Andre.
Namun, Andre mengakui tidak memiliki bukti kuat atas tudingannya bahwa kubu Jokowi-Ma'ruf yang menyebarkan kampanye hitam lewat uang berstempel Prabowo.
Adapun Bank Indonesia sudah mengimbau masyarakat yang menemukan uang berstempel capres agar menukarkannya ke Bank Indonesia atau bank umum terdekat.
Bank Indonesia mengkategorikan uang itu sebagai uang tidak layak edar.
"Terkait informasi yang beredar di masyarakat mengenai uang rupiah asli dalam kondisi distempel maupun dicoret, uang rupiah tersebut tergolong dalam uang rupiah yang tidak layak edar, namun masih berlaku sebagai alat transaksi pembayaran," demikian keterangan Departemen Komunikasi Bank Indonesia di laman resminya.
(pop/pmg)