Sepekan Menu Stunting, Dinkes Depok Klaim 45% Balita Naik Berat Badan

CNN Indonesia
Selasa, 21 Nov 2023 13:55 WIB
Kadinkes Depok mengatakan meski baru sepekan program menu pencegah stunting, pihaknya mendapati 45 persen balita mengalami kenaikan berat badan.
Ilustrasi balita. Kadinkes Depok mengatakan meski baru sepekan program menu pencegah stunting, pihaknya mendapati 45 persen balita mengalami kenaikan berat badan. (Pixabay/condesign)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat, Mary Liziawati mengklaim 45 persen balita stunting di wilayahnya mengalami kenaikan berat badan usai mengonsumsi menu pencegah stunting dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal selama satu pekan ke belakang.

Mary mengatakan kenaikan berat badan itu berdasarkan data yang masuk ke Dinas Kesehatan Kota Depok sekitar 80 persen.

"Alhamdulillah setelah satu pekan pelaksanaan PMT, Puskesmas juga melakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, dan dari data yang masuk ke kita, 45 persen balita yang mendapatkan PMT berat badannya sudah ada kenaikan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mary pun mengaku senang lantaran program PMT menunjukkan hasil positif, meski baru berjalan selama satu pekan.

"Padahal secara teori kan kenaikan berat badan baru bisa keliatan setelah dua pekan pemberian PMT. Tapi, ini sudah ada kenaikan 45 persen balita," ujarnya.

Sebelumnya, menu pencegahan stunting di Depok viral di media sosial dan menjadi pembicaraan. Menu itu menjadi sorotan karena pemerintah setempat hanya menyajikan kuah sop dengan potongan sayur sawi, tahu, hingga nugget. Selain itu, penyediaan asupan pencegah stunting itu pun dikritik, karena pada kemasan terdapat foto Wali Kota Depok M Idris.

DPRD Kota Depok mengkritik hal itu karena sudah menyetujui anggaran Rp4,4 miliar untuk menuh pencegah stunting. Mereka juga menemukan fakta paket menu pencegahan stunting hanya Rp9 ribu per porsi.

Dinas Kesehatan Kota Depok berdalih program PMT lokal untuk balita sudah sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Dinas Kesehatan Kota Depok menyebut anggaran program PMT lokal berasal dari dana insentif fiskal untuk penanganan stunting dari pemerintah pusat sebesar Rp4,9 miliar.

Satu paket makanan dihargai Rp18.000 termasuk untuk makanan, pajak, kemasan, distribusi hingga cuci kemasan.

Pada Jumat (17/11) lalu, Mary selaku Kadinkes Depok mengatakan pihaknya telah memutus kontrak vendor wirausaha baru (WUB) di Tapos. Kebijakan itu usai adanya ketidaksesuaian menu di hari pertama pembagian makanan stunting.

"Ada di Tapos (putus kontrak vendor). Yang hari pertama ya mereka kan ketidaksesuaian menu hari pertama," kata Mary mengutip detikcom, Jumat (17/11).

Mary mengatakan hal itu pun dievaluasi karena tidak memenuhi ketentuan. Sebab, di hari pertama wilayah Tapos menyajikan nasi dan sayur sop bukan kudapan.

"Jadi akhirnya dievaluasi, dirasa belum memenuhi ketentuan yang ada. Sebenarnya nasi dengan tahu memenuhi, tetapi karena hari itu seharusnya kudapan tapi yang disiapkan nasi dan sayur sop," jelasnya.

(lna/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER