Kepala Desa Nglembu Boyolali, Sutoto menyatakan tidak mengetahui secara pasti soal pertemuan Paguyuban Aparatur Sipil Negara (ASN) membahas soal pemenangan Pilpres 2024 yang meminjam gedung pertemuan di Balai Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Jawa Tengah.
Sutoto membenarkan Paguyuban ASN Desa Nglembu minta izin menggunakan gedung balai desa setempat, pada Senin (20/11) sore, untuk pertemuan anggota. Namun dia tak tahu materi yang dibahas dalam acara itu karena tidak ikut dalam pertemuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengetahui video yang beredar itu, dari media. Dalam video itu, mestinya pengurus ASN yang mengikuti pertemuan itu. Soal minta izin itu, dari seorang ASN Nglembu," kata Sutoto.
Dia juga emngaku tak tahu kebenaran bahwa paguyuban ASN ditarik dana untuk peserta partai politik.
"Saya dengan hal itu, tidak mengetahui. Tapi, yang beredar di media itu, katanya ada iuran kemudian sudah dikembalikan lagi," katanya.
Sutoto berkata pengetahuannya terbatas pada apa yang beredar di media. Dia beralasan tidak termasuk di dalam anggota paguyuban ASN tersebut.
Dia menjelaskan, jumlah ASN ada sekitar 40 orang di desa ini. Sedangkan jumlah warga di Desa Nglembu sekitar 2.300 jiwa dan yang masuk daftar pemilihan umum sekitar 1.710 orang. Namun angka tersebut kemungkinan berubah karena ada yang meninggal, pindah domisili dan lainnya.
Disebutkan Sutoto bahwa mayoritas warga Desa Nglembu adalah penggarap lahan pertanian atau buruh tani. Jadi yang mempunyai lahan pertanian hanya beberapa dan warga banyak yang sebagai penggarap lahan saja.
Dia menjelaskan situasi Desa Nglembu biasa saja meski tersiar berita soal aksi para ASN tersebut. Warga desa disebut Sutoto sudah biasa menghadapi pemilu.
Namun dia tetap berharap warga menyambut Pemilu 2024 dengan riang gembira, dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar, mendatangi ke TPS masing-masing sesuai dengan jadwal dan pilihannya masing-masing.
Sebelumnya beredar video pengembalian uang oleh para ASN di Boyolali yang berkumpul dalam satu ruangan.
Dalam ruangan itu ASN bersepakat mengembalikan uang iuran yang sempat mereka kumpulkan untuk membantu pemenangan capres tertentu.
Video lain juga beredar, merekam pengakuan sosok berseragam ASN Pemkab Boyolali soal dirinya diminta mendukung capres tertentu.
(antara/wis)