UGM 74 Tahun: Menuju Intelligent University yang Berdaya Saing Global

UGM | CNN Indonesia
Senin, 18 Des 2023 20:01 WIB
UGM bertekad untuk mewujudkan Intelligent University sehingga menjadi kampus yang unggul secara akademik dan mampu beradaptasi.
Memasuki usia yang ke-74, UGM bertekad untuk menjadi Intelligent University. (Foto: Arsip UGM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Universitas Gadjah Mada (UGM) memperingati Dies Natalisnya yang ke-74 pada hari ini, Selasa (19/12). Di usianya yang ke-74, kampus tertua di Indonesia ini pun bertekad untuk lahir kembali sebagai Intelligent University.

Melalui komitmen ini, UGM tidak hanya ingin menjadi perguruan tinggi yang unggul secara akademik, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman yang terus bergulir.

Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, mengatakan bahwa seiring dengan perubahan zaman yang terus bergulir dengan berbagai disrupsinya, UGM pun terus berproses menghadirkan pembelajaran yang berkualitas dan relevan, sembari tetap mempertahankan nilai-nilai luhur yang membentuk jati dirinya.

"Untuk menghadapi disrupsi teknologi dan berbagai tantangan masa depan pendidikan di skala nasional dan global, UGM terus melakukan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengelolaan perguruan tinggi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/12).

Maka dari itu, UGM pun kini tengah bergerak menuju Intelligent University, model perguruan tinggi yang mampu memanfaatkan seluruh potensi yang ditawarkan kemajuan teknologi informasi untuk mendukung proses pembelajaran dan pengelolaan institusi.

"UGM saat ini tengah melakukan digitalisasi melalui sistem informasi manajemen terintegrasi, serta transformasi proses bisnis berbasis digital yang menciptakan nilai berbasis layanan," paparnya.

Program transformasi digital UGM telah dimulai sejak 2022 melalui tim Task Force Transformasi Digital yang menghasilkan rencana dan peta jalan transformasi digital. Saat ini, program transformasi digital dijalankan di bawah komando Biro Transformasi Digital UGM yang baru dibentuk pada tahun ini.

Kepala Biro Transformasi Digital, Dr. Mardhani Riasetiawan, memaparkan, peta jalan transformasi digital mencakup program enterprise architecture, data analytic, integrasi data (big data), pengembangan future skills, transformasi proses bisnis melalui shared services and resources, single apps and platform, serta Advanced Technology Labs.

Program lain yang tengah dikembangkan di antaranya UGM mobile ecosystem, aplikasi berbasis mobile untuk penyajian data dan layanan, juga platform learning management system UGM Online yang menyediakan konten pembelajaran modular sistematis dan konten kekinian bagi masyarakat umum.

"Saat ini progres perkembangan proses transformasi digital terus diakselerasi dan berjalan. Enterprise Architecture UGM saat ini sudah mencapai 98 persen unit kerja ter-mapping yang akan dikembangkan ke dalam transformasi proses bisnis integratif ke dalam 6 klaster proses bisnis besar, yang didukung dengan tata kelola teknologi informasi untuk dukungan digitalisasi," terangnya.

Ia menambahkan, kunci keberhasilan transformasi digital ini adalah kolaborasi dan peran serta aktif seluruh pemangku kepentingan dan sivitas UGM. Oleh karena itu, sejak bulan September lalu Biro Transformasi Digital telah melaksanakan program literasi transformasi digital yang melibatkan semua jajaran manajemen universitas dan fakultas, serta staf tenaga kependidikan.

Dies Natalis

UGMPembukaan Dies Natalis UGM ke-74. (Foto: Arsip UGM)

UGM memperingati Dies Natalis ke-74 pada tahun ini dengan mengusung tema 'Transformasi Digital: Harmonisasi Inovasi dan Kemanusiaan'. Tema ini diangkat sejalan dengan tekad UGM untuk bergerak menuju Intelligent University.

Berbagai kegiatan pun telah diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Dies Natalis ini, mulai dari upacara pembukaan di Balairung pada 23 Juni hingga acara puncak pada 19 Desember 2023.

"Kita berharap semua kemajuan yang kita coba untuk ikuti bersama, yang merupakan tantangan kita bersama, itu tidak menghilangkan sisi-sisi kemanusiaan, justru akan membuat kita semakin kokoh, semakin mampu berkarya dan menebar kemanfaatan bagi masyarakat luas," kata Ova.

Ketua Panitia Pelaksana Dies Natalis ke-74 UGM, Prof. Selo, menerangkan bahwa harmonisasi inovasi dan kemanusiaan menjadi isu yang menarik untuk diangkat di tengah era revolusi industri 4.0.

"Revolusi industri mestinya tidak melunturkan kemanusiaan. Harapannya perayaan Dies Natalis memberi momentum khusus yang berkesan tidak hanya bagi komunitas akademis tetapi juga para mitra, memperkuat kita menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan inovasi dan nilai-nilai kemanusiaan," paparnya.

Sebagai informasi, dibandingkan perguruan tinggi kenamaan dunia seperti Harvard atau Cambridge, usia UGM memang masih relatif muda. Namun, selama 74 tahun kampus yang telah melahirkan para pemimpin ini telah melalui dinamika perjalanan Bangsa Indonesia dari periode perjuangan mempertahankan kemerdekaan hingga era reformasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER