Gelombang kedatangan ribuan imigran pengungsi Rohingya yang mendarat di sejumlah pantai Provinsi Aceh sejak pertengahan November 2023 menjadi polemik. Masyarakat Aceh banyak yang melakukan penolakan dan meminta pemerintah lekas bertindak.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan Menko Polhukam Mahfud MD untuk mengatasi masalah itu. Ia meminta Mahfud untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, serta Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR).
Untuk mengetahui perkembangan anyar pengungsi Rohingya, CNNIndonesia.com telah merangkum sejumlah fakta terkini, sebagaimana berikut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia saat ini mencapai 1.478 orang. Ia mengatakan pemerintah masih mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah pengungsi Rohingya itu.
"Kami sedang mencari jalan keluar tentang ini. Satu mengenai kebutuhan domestik kita Indonesia di mana pun. Kedua juga mengenai kemanusiaan," kata Mahfud di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Mahfud menjelaskan Indonesia sebenarnya tidak terikat dengan konvensi internasional soal pengungsi di bawah UNHCR. Menurutnya, keterbukaan Indonesia terhadap para pengungsi Rohingya atas dasar kemanusiaan.
Namun, ia mengatakan sikap Indonesia ini tidak dibarengi dengan keterbukaan beberapa negara yang terikat perjanjian UNHCR, seperti Malaysia, Australia, hingga Singapura. Para pengungsi pun menuju Indonesia.
"Malaysia menutup, Australia menutup, semuanya menutup, Singapura apalagi enggak mau menerima. Mereka larinya ke Indonesia. Maksudnya mau transit tapi lama-lama jadi tempat tujuan pengungsian bukan transit," kata Mahfud.
Mahfud menyebut pemerintah Indonesia saat ini tengah mencari tempat untuk menampung imigran Rohingya. Menurutnya tempat penampungan yang ada saat ini sudah tidak muat menampung para pengungsi Rohingya yang diduga berasal dari Bangladesh itu.
"Kami sedang mencari jalan untuk nanti dicarikan tempat penampungan, karena yang ada sudah tidak muat," kata Mahfud.
Ia menjelaskan dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Riau akan rapat bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menangani pengungsi imigran Rohingya itu.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka peluang menjadikan Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Riau sebagai lokasi penempatan pengungsi Rohingya. Ia berkata Pulau Galang di Batam sempat digunakan untuk menampung pengungsi asal Vietnam beberapa puluh tahun silam.
"Penempatannya di mana? Dulu pernah kita menjadikan Pulau Galang untuk pengungsi Vietnam. Nanti kita akan bicarakan lagi apa akan seperti itu. Saya kira pemerintah harus mengambil langkah-langkah [solutif]," kata Ma'ruf di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat yang disiarkan di kanal YouTube Wakil Presiden RI.
Namun Mahfud menepis opsi tersebut. Dia mengakui ada beberapa tempat yang diusulkan sebagai tempat penampungan tapi belum ada yang diputuskan.
Ia hanya berkata pemerintah tidak ingin menempatkan pengungsi di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau ini diketahui pernah menampung pengungsi dari Vietnam saat pecahnya perang saudara.
"Justru jangan sampai seperti Pulau Galang usulnya," katanya.
Personel Polres Pidie, Aceh menangkap seorang warga Bangladesh bernama Husson Mukhtar (70) yang menjadi salah satu agen perjalanan pengungsi Rohingya ke Aceh. Ia bersama rekannya yang masih buron membawa 341 orang dalam dua kapal.
Satu kapal mendarat di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie pada Selasa (14/11) dengan Kapal FB SEFA yang dinakhodai Husson Mukhtar dengan mengangkut 147 orang. Ini adalah kapal pertama pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh dalam kurun bulan November 2023.
Sementara rekannya yang masih buron yaitu Saber dan Zahangir mengangkut 194 orang dengan Kapal FB Hajiaiyob Moorf yang dinakhodai Saber. Kapal kedua ini tiba sehari setelahnya yaitu pada Rabu (15/11) di Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie.
Ketika sudah sampai di daratan Aceh ketiganya menyamar jadi pengungsi Rohingya, lalu melarikan diri ke arah pegunungan. Namun Husson tertangkap oleh warga Pidie.
Dari hasil penyelidikan polisi, ketiga agen ini sengaja membawa pengungsi Rohingya ke Aceh untuk meraup keuntungan. Satu orang dewasa dibebankan biaya perjalanan Rp14 juta. Sementara untuk anak-anak Rp7 juta per orang.
Sehingga jika ditotalkan dari 341 orang pengungsi Rohingya yang mendarat pertama kali di Pidie, pelaku meraup keuntungan mencapai Rp3,3 miliar.
UNHCR menerima laporan dua kapal yang berisi sekitar 400 orang mengalami kerusakan mesin dan hanyut tanpa tujuan di Laut Andaman. UNHCR menerima laporan situasi darurat itu dari berbagai sumber.
"Jika digabungkan kedua perahu membawa sekitar 400 orang," demikian rilis resmi UNHCR pada Sabtu (2/12).
UNHCR lantas mendesak semua negara di dekat kawasan Laut Andaman untuk bertindak menyelamatkan pengungsi Rohingya. Mereka juga menyebut kondisi cuaca beberapa hari ke depan turut mengkhawatirkan para pengungsi ini.
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko meminta lembaga UNHCR tidak lepas tangan soal gelombang pengungsi Rohingya yang berdatangan ke Aceh sejak pertengahan November ini. Apalagi kedatangan mereka sempat ditolak oleh warga dari berbagai daerah.
Dari hasil penyelidikan pihaknya, rata-rata pengungsi Rohingya yang datang ke Aceh memiliki identitas dari UNHCR yang berbahasa Bangladesh.
Ia menduga ada pembiaran dari lembaga PBB tersebut agar pengungsi Rohingya itu bisa berpindah lokasi dari camp Cox's Bazar, Bangladesh ke Indonesia.
"Kita juga menemukan bahwa orang Rohingya itu memiliki kartu UNHCR yang diterbitkan di Bangladesh sana dengan bahasa Bangladesh, artinya apa? Ini bukan tanggung jawab kita semata tapi UNHCR juga harus bertanggung jawab kenapa Rohingya ini lolos dari Bangladesh sana," kata Irjen Pol Achmad Kartiko kepada wartawan, Kamis (30/11).
Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) Jakarta buka suara atas tuduhan Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko yang menduga lembaga itu membiarkan orang-orang Rohingya di Cox's Bazar Bangladesh datang ke Indonesia.
"UNHCR adalah lembaga kemanusiaan. Di mana pun di dunia, tidak hanya di Aceh/Indonesia, kami berkomitmen memberikan perlindungan dan membantu pengungsi," kata juru bicara UNHCR Indonesia Mitra Salima ke CNNIndonesia.com, Kamis (30/11).
Dalam pernyataan tertulis, Salima juga berujar UNHCR mengadvokasi negara-negara agar pengungsi dapat menerima perlindungan internasional, dari mana pun mereka berasal, kapan pun mereka datang.
(khr/wis)