Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid menyarankan seniman Butet Kartaredjasa melaporkan kejadian nomor WhatsApp (WA) miliknya yang dilumpuhkan ke kepolisian.
"Saran saya memang Pak Butet langsung melakukan pelaporan. Dari situ kita akan lihat, apakah aparat akomodatif, segera menindaklanjuti atau tidak. Saya rasa itu langkah-langkah sebagai warga negara yang baik, di mana hak-haknya dilindungi oleh hukum," kata Yenny ditemui di kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta, Minggu (10/12) pagi.
Di lain sisi, Yenny berujar, pelaporan ke kepolisian dimaksudkan agar kejadian ini tak lantas menimbulkan kecurigaan berlarut-larut terhadap pihak-pihak tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Yenny, kecurigaan bisa saja muncul melihat sosok Butet yang kerap kali menampilkan parodi atau satire terhadap kondisi politik sekarang ini.
Terlebih, momennya juga berdekatan dengan klaim Butet soal intimidasi yang diterimanya saat hendak pentas teater di Taman Ismail Marzuki pada awal Desember lalu.
"Kalau tidak segera ditindak, maka ya tidak bisa dipungkiri di masyarakat akan timbul kecurigaan. Bahwa yang melakukan tindakan-tindakan seperti itu adalah orang-orang yang punya kemampuan tertentu, bukan orang-orang sembarangan," jelas Yenny.
"Saya berharap juga aparat bisa menindak tegas pelakunya," sambung putri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Yenny bagaimanapun berharap peristiwa lumpuhnya akun WhatsApp milik Butet ini bukan sebuah bentuk intimidasi oleh oknum tertentu di tengah tahun politik ini.
"Menurut saya itu akan sangat buruk bagi demokrasi kalau memang ini adalah sebuah kejadian yang disengaja," pungkasnya.
Butet sebelumnya mengaku komunikasinya melalui telepon seluler dan WA tengah dilumpuhkan. Butet menyebut ia tak bisa mengakses WA miliknya Sabtu (9/12) pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Sebelum itu, dia mengaku melihat notifikasi macam pembaharuan sistem operasi iOS.
"Saya diminta ngisi OTP, saya ngisi OTP tiga kali. Padahal ngisinya sudah bener terus nggak bisa mengakses WA lagi setelah itu sampai sekarang," kata Butet saat dihubungi, Sabtu (9/12).
Butet bercerita, saat itu ia bahkan sempat sama sekali tak mampu mengakses sambungan seluler. Panggilan masuk maupun keluar tidak bisa dilakukan. Setelahnya, ia mendapatkan notifikasi yang menyatakan akun WhatsApp mililknya akan kembali dalam waktu 18 jam.
Butet pribadi ogah menduga-duga jika kejadian ini memiliki benang merah dengan pengakuannya perihal intimidasi yang diterimanya saat hendak pentas teater di Taman Ismail Marzuki pada awal Desember lalu.
Butet pun telah meminta bantuan rekan-rekannya ahli IT serta tim siber Polda DIY untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Dia juga memastikan tak akan membuat laporan kepolisian soal dugaan peretasan.
"Enggak, tidak ada yang perlu saya laporkan, saya cuma menceritakan ke publik saja apa yang terjadi pada saya," pungkasnya.