Lebih lanjut, Pakar Komunikasi Politik Telkom University, Adi Bayu Mahadian menilai gestur Prabowo yang dinilai telah mulai 'tak terkontrol' terjadi saat ditanya oleh Anies terkait putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terkait pengambilan putusan MK dalam syarat pencalonan cawapres.
"Beberapa bagian lagi Pak Prabowo nampak emosional. tapi pada bagian ini nampak Pak Prabowo awal lepas kontrol," kata Adi.
Berbeda dengan Adi, Pakar Komunikasi Politik Universitas Brawijaya Verdi Firmantoro menilai gestur yang diperlihatkan Prabowo itu bukan sebagai 'lepas kontrol diri'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Verdi menilai gestur-gestur itu sebagai hiburan politik yang hendak ditunjukkan Prabowo. Menurut dia, Prabowo ingin mengubah pengemasan dirinya menjadi berbeda dari pilpres-pilpres yang telah ia ikuti sebelumnya.
"Gestur yang ditunjukkan Prabowo secara nonverbal bentuk entertain politik. Prabowo dalam konteks debat ini ingin menunjukkan tampilan branding politik yang berbeda dengan ajang Pilpres sebelumnya yang terkesan kaku dan formal," ujar Verdi.
"Dengan memainkan intonasi dan mimik serta body communication, Prabowo terlihat bisa lebih meredam sisi emosional," imbuhnya.
Adi menilai Ganjar berupaya memanfaatkan debat sebagai ajang menaikkan popularitas. Hal itu, kata dia, ditunjukkan Ganjar dengan pemilihan kemeja yang unik hingga sepatu kasual.
"Untuk Pak Ganjar, beliau nampak berupaya mengoptimalkan popularitas beliau, dengan kemeja bertuliskan "sat set" dan sepatu sneakers," ujar Adi.
Pemilihan kemeja itu, menurut Adi, juga sebagai gestur Ganjar untuk menarik atensi pemilih muda. Ia ingin tampil lebih mencolok dibanding dua capres lainnya di panggung tersebut.
"Pak Ganjar, terlihat ingin menarik perhatian kelompok muda-remaja dengan berpakaian lebih 'trendy' ketimbang capres lainnya. berkemeja dengan sablonan 'sat-set' dan sepatu sneakers," jelas Adi.
Lihat Juga : |
Dalam penyampaian debat, Adi menilai Ganjar berhasil membranding dirinya sebagai politisi dan birokrat yang mumpuni.
Kendati demikian, gestur Ganjar dinilai masih bimbang antara hendak melanjutkan pembangunan Jokowi atau merubah pembangunan itu.
"Beliau nampak bimbang memosisikan diri sebagai penerus presiden jokowi, atau pembawa perubahan," jelas dia.
Senada dengan Adi, Verdi menilai pemilihan kemeja Ganjar sengaja dilakukan untuk memberikan citra bahwa dirinya bagian dari akar rumput.
Ia juga menilai gestur Ganjar tak sekontras Prabowo dan Anies yang berseberangan antara perubahan dan keberlanjutan.
"Menekankan citra orang lapangan yang kental "sat-set", narasi grass root," kata Verdi.
"Lebih moderat, tidak terlalu Jokowisentris tapi juga tidak menolak keberlanjutan," sambungnya.
Lihat Juga : |
Debat perdana Pilpres 2024 itu digelar KPU di halaman kantor pusatnya yang memberi kesempatan pada tiga capres beradu argumen, gagasan, dan pandangan dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
Dua jurnalis televisi yakni Ardianto Wijaya dan Valerina Dahniel menjadi moderator debat yang berlangsung selama 120 menit. Pertanyaan-pertanyaan buat para calon itu dibuat 11 panelis yang merupakan akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia.
(mab/kid)