Jakarta, CNN Indonesia --
Insiden tabrakan antara Kereta Api (KA) Turangga dengan KRL Commuter Line Bandung Raya terjadi di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB.
Tabrakan di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung atau 800 meter sebelum sinyal masuk Stasiun Cicalengka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, proses evakuasi terhadap para penumpang masih terus dilakukan oleh sejumlah pihak terkait. Untuk korban meninggal maupun luka juga telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat tindakan lanjutan.
CNNIndonesia.com telah merangkum sejumlah fakta terkait insiden tabrakan kereta tersebut sebagai berikut:
1. Kronologi tabrakan
VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joni Martinus mengatakan kecelakaan terjadi saat kedua kereta sedang melintas ke tujuan masing-masing di KM 181 atau di antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka.
Diketahui KA Turangga yang mengalami kecelakaan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng tujuan Bandung. Sedangkan KA lokal Bandung Raya ini berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.
"Jadi memang ini terjadi tabrakannya antara rangkaian KA Turangga yang jalan dari arah Cicalengka dengan KA Bandung Raya yang meluncur dari Haurpugur. Jadi kedua kereta api itu tabrakannya di lintas di KM 181," ujar Joni dalam wawancara dengan CNNIndonesia TV.
2. Empat orang tewas dan 28 luka-luka
Polda Jawa Barat menyebut empat orang meninggal dunia dalam insiden kecelakaan tersebut. Salah satu korban tewas diketahui merupakan masinis.
"Dua (yang tewas sudah di evakuasi, mereka masinis dan assisten masinis. Dua lainnya masih dalam proses evakuasi, mereka yaitu pramugara dan satu lagi belum diketahui, diduga dari petugas KAI," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo, di lokasi kejadian.
Polda Jabar juga mencatat kecelakaan itu menyebabkan 28 orang mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
"Korban luka-luka 28 orang dievakuasi ke RSUD Cicalengka," ucap Tompo.
3. Gerbong sempat terkunci
Andrew salah satu penumpang kereta api KA Turangga yang mengalami kecelakaan di Cicalengka mengatakan pintu gerbong 1 KA sempat tak bisa dibuka usai tabrakan.
Alhasil, seluruh penumpang saat itu panik karena tak bisa keluar dari kereta imbas pintu gerbong terkunci.
"Di gerbong satu itu pintu sempat enggak bisa dibuka dan benar-benar kami enggak tahu mau ngapain dan panik tapi waktu berjalan pintunya dapat dibuka," kata Andrew di CNN Indonesia TV.
Andrew menyebut tak lama petugas hadir dan membantu penumpang evakuasi. Penumpang pun berhasil keluar gerbong dalam waktu kurang dari 15 menit.
Andrew turut mengungkapkan tabrakan antara KA Turangga dan Commuterline (KRL) Bandung Raya itu memicu benturan yang sangat keras.
Apalagi, ia duduk di gerbong pertama, tepat di belakang kepala kereta. Andrew menuturkan ia terlempar dari kursi kala tabrakan terjadi.
"Benturannya keras banget karena saya di gerbong satu. Jadi agak terlempar sedikit dari kursi," ujarnya.
4. Warga dengar suara keras
Warga sekitar lokasi kejadian kecelakaan kereta di Cicalengka mengaku mendengar suara keras mirip ledakan saat tabrakan terjadi.
"Awalnya suara decitan, terus ledakan kayak bom gitu," ungkap Dede (53), saat ditemui di lokasi kejadian.
Dede menceritakan ia mendengar suara ledakan itu sekira pukul 06.03 WIB. Saat ia keluar rumah, yang berdekatan dengan lokasi tabrakan, ia baru menyadari ternyata terjadi adu banteng antarkereta.
"Pas keluar, astaghfirullah ternyata kecelakaan. Dikirain anjlok," ungkapnya.
Setelahnya, ia pun melihat petugas dari PT KAI yang berjaga di pintu kereta tak jauh dari lokasi kecelakaan berlarian mendekati kereta yang saling bertabrakan tersebut.
Warga yang melihat, kata Dede langsung juga berlarian dan membantu proses evakuasi penumpang.
"Warga itu langsung nolong, penumpang yang masih di dalam," katanya.
5. KAI Rekayasa Perjalanan
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta akan merekayasa perjalanan beberapa kereta api ke arah dan keberangkatan dari Bandung buntut insiden tersebut. Rekayasa akan dilakukan dengan memutar dan mengalihkan perjalanan menggunakan angkutan lain.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan rekayasa dilakukan karena jalur rel antara Haurpugur - Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat tabrakan tersebut. Ia menambahkan KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di dua KA yang mengalami musibah tersebut.
Untuk sementara, Krisbiyantoro menyampaikan daftar beberapa KA yang memutar sejak pukul 09.00 WIB adalah sebagai berikut:
- Dari Arah Bandung
• Lodaya keberangkatan Stasiun Bandung pukul 06.55 WIB
• Argo Wilis keberangkatan Stasiun Bandung pukul 07.40 WIB
• Pasundan keberangkatan Stasiun Kiaracondong pukul 10.15 WIB
• Lodaya Tambahan keberangkatan Stasiun Bandung pukul 10.20 WIB
- Menuju Arah Bandung
• Lodaya keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 08.11 WIB
• Lodaya tambahan keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 10.03 WIB
• Argo Wilis keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 12.00 WIB
• Pasundan keberangkatan Stasiun Lempuyangan pukul 06.55 WIB
Krisbiyantoro juga menyebut pelanggan diperbolehkan membatalkan perjalanannya dengan pengembalian bea 100 persen.
Pelanggan KA apabila ingin melanjutkan perjalanan tujuan Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, KAI untuk sementara juga menyediakan bus overstapen di Kroya.
6. Pemprov Jabar Siapkan 6 RS
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan menyiapkan enam rumah sakit untuk menampung korban kecelakaan kereta.
"Semua penumpang berhasil dievakuasi. Kami menyiapkan 6 rumah sakit, RSUD Cicalengka, Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek, RS AMC, RS Harapan Keluarga, dan RSKK," kata Bey, di lokasi kejadian.
Bey menyebut KA Turangga membawa 287 penumpang. Sementara Kereta Computers line membawa 191 penumpang.
Kendati demikian, Bey belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan tersebut. Ia menunggu pihak Komite Nasional Keselamatan Transfortasi (KNKT) untuk melakukan penyelidikan.
"Kalau untuk penyebab kecelakaan masih menunggu dari KNKT," ujarnya.
[Gambas:Photo CNN]
7. Tim SAR Potong Gerbong Kereta
Kepala Basarnas Bandung Hery Marantika mengungkapkan pihaknya akan melakukan dua teknik untuk mengevakuasi korban yakni menarik gerbong dan memotong gerbong.
"Sedang mengupayakan kalau memang ada dua teknik yang akan kita sampaikan yang nanti kita lakukan, yang pertama adalah kalau gerbongnya tidak bisa ditarik, maka gerbongnya akan kita potong untuk mengevakuasi satu orang yang terjepit," tutur dia.
Hery menyebut langkah tersebut perlu dilakukan lantaran masih ada dua korban yang terhimpit kerangka kereta dan belum dievakuasi.
"Untuk terakhir ada dua korban yang sedang kami upayakan. Pertama satu orang korban yang terjepit di kereta yang terguling gerbongnya dan satu orang yang terjepit di antara gerbong," ujarnya.