Tim Nasional Pemenangan (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tak setuju dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta KPU memperbaiki format debat Pilpres 2024.
Jubir Timnas Amin Sulfikar Amir menilai debat sudah berjalan dengan baik. Ia mengatakan tak ada serangan yang bersifat pribadi dalam debat.
"Saya kira permintaan Presiden Jokowi tidak perlu karena sebenarnya tidak ada serangan yang bersifat pribadi yang dilemparkan oleh Capres Anies Baswedan," kata Sulfikar saat dihubungi, Selasa (9/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulfikar menyebut Anies tak bertujuan menyerang pribadi Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto ketika menyinggung soal kepemilikan lahan seluas 340 ribu hektare. Ia menilai data itu relevan untuk dibeberkan karena Prabowo menduduki jabatan publik sebagai Menteri Pertahanan.
"Ini juga berlaku dengan fakta tentang PT TMI yang melibatkan orang-orang dekat Prabowo," ujar dia.
"Semua informasi ini perlu diketahui oleh publik karena ini adalah refleksi dari tata kelola Kemenhan yang sarat dengan conflict of interest," imbuhnya.
Di sisi lain, Sulfikar menilai serangan pribadi justru dilontarkan Prabowo dalam debat. Hal itu, kata dia, dilakukan ketika Prabowo memanggil Anies dengan julukan profesor dan "omon-omon".
"Begitu juga ketika Prabowo menghakimi Anies sebagai orang yang tidak beretika padahal justru beliau yang menunjukkan perilaku yang niretika," jelas dia.
Di sisi lain, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid sepakat dengan Jokowi soal evaluasi format debat Pilpres 2024.
Ia setuju untuk mengubah format debat apabila justru menjadi ajang saling serang antar kandidat, bukan menyampaikan visi dan misi yang mereka usung.
"Kami setuju kalau ada perubahan format debat yang saling serang individu satu sama lain," kata Nusron melalui pesan singkat, Selasa (9/1).
Nusron berpendapat hampir seluruh tokoh dari berbagai lapisan masyarakat tak sepakat apabila debat menjadi ajang saling serang sesama paslon. Menurutnya, substansi dari debat kandidat ialah untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja mereka masing-masing.
"Sebab substansi debat adalah untuk menyampaikan visi-misi dan program kerja masing-masing paslon," ucap dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta agar format debat Pilpres 2024 dievaluasi. Ia menganggap debat ketiga yang digelar Minggu (7/1) lalu tak mendidik karena banyak serangan yang bersifat personal.
"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," kata Jokowi di Serang mengutip detik.com, Senin (8/1).