ANALISIS

Tarung Sengit Pilpres 2024 di Jawa Timur, Tiga Faktor Jadi Kunci

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jan 2024 09:01 WIB
Tiga pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 telah menggaet jagoan untuk membantu pemenangan di Jawa Timur. Teranyar, Khofifah masuk barisan Prabowo.
Gubernur Jawa Timur Khofifa Indar Parawansa menjadi kekuatan baru bagi Prabowo-Gibran di Jawa Timur. (CNN Indonesia/Farid)

Sementara pada variabel kiai panutan atau khos, menurutnya suara mereka tidaklah utuh. Tidak ada satu paslon pun yang bisa mengklaim mereka menguasai seluruh suara golongan itu.

Menurutnya, ketiga paslon mendapatkan dukungan dari masing-masing ulama yang merepresentasikan suatu golongan.

"Bagi yang tidak suka dengan basis 01, kalau kita lihat ternyata suara PKB itu enggak utuh. Beberapa juga mendukung 02, sementara kiai khos yang lain misalnya kita lihat basis GusDurian ini militan tetapi secara suara itu tidak begitu signifikan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas analisis tersebut, Verdy berpendapat Prabowo-Gibran masih cukup unggul di wilayah Jatim. Menurutnya, di antara ketiga paslon, mereka memiliki seluruh variabel penentu mulai dari tokoh elektabilitas, mesin parpol, dan dukungan kiai khos.

"Dalam konteks ini memang yang paling unggul di antara tiga tadi itu sementara memang 02," katanya.

"Diikuti kemudian paslon 03 karena dia punya instrumen parpol dan GusDurian, ketiga paslon 01 dengan catatan kekuatan di PKB dan beberapa kiai khos tapi dia minim tokoh elektoral," ucap Verdy.

Khofifah penentu

Terpisah, dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran, Idil Akbar berpendapat cukup dilematik untuk melihat paslon mana yang terkuat di Jawa Timur.

Menurutnya, saat ini Prabowo-Gibran diuntungkan dengan keberadaan Khofifah di barisan mereka.

Posisinya sebagai Ketua Muslimat NU dan Gubernur Jatim membuat mereka kian memiliki sumber daya politik yang lebih kuat.

Namun, kata Idil, posisi Cak Imin dan Yenny juga tak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, kedua tokoh itu kuat di kalangan NU kultural.

"Tapi posisi Yenny juga tidak bisa diremehkan karena tentu terutama dari sisi GusDurian, orang-orang yang memandang Yenny sebagai trah Gus Dur, itu juga masih kuat," kata Idil melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/1).

Selain itu, Idil menyinggung Cak Imin yang dinilai cukup kuat di kalangan santri dan pondok pesantren di Jawa Timur.

Ia menyebut posisi pesantren dan ulama di Jawa Timur juga berjumlah cukup banyak, sehingga hal itu tak mungkin lepas dari salah satu variabel penting yang memengaruhi konstelasi politik di sana.

"Secara politik, posisi Khofifah memang lebih kuat karena posisinya adalah gubernur. Tapi secara kultural tentu saja ini tidak bisa diabaikan, terutama posisi santri/pesantren yang cenderung lebih memilih ke Cak Imin. Kemudian, komunitas NU sendiri yang banyak ke Yenny," katanya.

(mnf/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER