Ratusan anjing yang diamankan Polrestabes Semarang terindikasi terkena penyakit anjing gila atau rabies.
Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar menyebut hasil pemeriksaan dua sampel anjing yang meninggal pada saat di dalam truk pada Sabtu (6/1) lalu menunjukkan indikasi positif rabies.
"Jadi kami dapat informasi dari Dinas Pertanian, hasil pemeriksaan sampel Balai Besar Veteriner di Wates, salah satunya menunjukkan positif rabies," ungkap Irwan di Semarang, Senin (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas kondisi ini, polisi akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk dapat segera memindahkan 213 ekor anjing yang tersisa ke tempat shelter yang lebih layak, aman dan pastinya jauh dari pemukiman warga.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait, bagaimana sekarang segera memindahkan anjing-anjing ini lebih cepat ke tempat layak dan aman dari warga," jelas Irwan.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mengatakan pihaknya telah memberikan suntikan antirabies kepada anjing dan manusia dalam hal ini relawan dan petugas yang kini merawat seiring rabies mudah menular dan mematikan.
"Kita suntikkan antirabies ya ke anjing dan manusianya. Karena tahu sendiri rabies kan mudah menular dan penyakit mematikan," kata Hernowo.
Sebelumnya, Polrestabes Semarang bersama komunitas Animals Hope Shelter Indonesia berhasil menggagalkan pengiriman 226 ekor anjing ke Solo di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang pada Sabtu (6/1).
Dari hasil penyelidikan, ratusan ekor anjing tersebut akan dijagal dan dagingnya dikonsumsi.
(dmr/isn)