Anies Respon Iklan Videotron Diturunkan: Tandanya Tidak Netral

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jan 2024 05:49 WIB
Capres nomor 1 Anies Baswedan meminta pemerintah menegur hingga memberikan sanksi kepada penyelengara negara yang tak netral dalam Pemilu 2024.
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan buka suara terkiat penayangan videotron AMIN diturunkan alias takedown di DKI Jakarta dan Kota Bekasi, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Ilham)
Makassar, CNN Indonesia --

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan buka suara terkiat penayangan videotron AMIN diturunkan alias takedown di DKI Jakarta dan Kota Bekasi, Jawa Barat.

Anies menyinggung ketidaknetralan para pihak yang menurunkan videotron pihaknya yang dipasang secara legal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu artinya kalau ada sikap tidak netral maka pemerintah harus menegur, kalau ada pihak-pihak tidak jarang pemerintah yang melarang pemasangan-pemasangan yang legal yang sudah sesuai dengan ketentuan itu berarti tandanya tidak netral," kata Anies di Kabupaten Barru, Sulsel, Rabu (17/1).

Menurut Anies, pemerintah harus mendisiplinkan aparatur sipil negara (ASN) yang tidak bisa netral pada Pemilu 2024. Ia menegaskan netralitas ASN, TNI, dan Polri harus diwujudkan.

"Jadi saya tegaskan soal netralitas harus diwujudkan betul," tegasnya.

Anies berkomitmen jika AMIN terpilih para ASN, TNI Polri yang digeser dari jabatannya karena bersikap netral, pihaknya akan mengembalikan ke posisi semula dan sanksinya dihapus.

"Saya percaya netral itu tidak perlu biaya, tidak perlu kegiatan ekstra. Menjadi tidak netral, mengintervensi maka ada kegiatan khusus," ujarnya.

Anies mengajak ASN, TNI Polri untuk menjalankan perintah dan instruksi Presiden Joko Widodo untuk bersikap netral pada Pemilu 2024 mendatang.

"Bagi ASN, TNI Polri pesannya sama yuk mari jalankan perintah presiden untuk netral dan bila netral mendapatkan sanksi, demosi, komitmen kami ASN, TNI Polri kena sanksi karena netral maka kami akan kembalikan," katanya.

(mir/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER