Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo menghormati pilihan politik Maruarar Sirait yang memilih hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Saya kira sebagai sebuah pilihan politik saya selalu menghormati karena itu individu. Memang saya bersahabat lama sama Mas Ara (panggilan Maruarar Sirait), pasti ada sesuatu (yang menyebabkan Maruarar hengkang). Nah, sesuatu itu yang tahu hanya Mas Ara sendiri," katanya setelah mengunjungi Museum Roemah Voorzitter van Het BPUPKI Dr KRT Radjiman Widiyodiningrat, Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (18/1).
Dia mengatakan Maruarar pernah menyampaikan bahwa setiap politisi harus memiliki sikap dan ideologi walaupun diterpa banyak godaan ideologis ataupun godaan pragmatis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ganjar, pilihan sikap telah ditunjukkan oleh masing-masing politisi, termasuk Maruarar.
"Saya kira referensi yang dia sampaikan perlu juga untuk kita dengarkan. Ketika orang bersikap atas dasar apa? Kalian berpindah posisi ideologiskah? Pragmatiskah? Materialkah? Hanya Mas Ara yang tahu, tapi saya menghormati (pilihan politik Maruarar)," ucap Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengomentari 150 kader Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka yang memilih mundur menjadi kader PDIP karena mengikuti jejak Maruarar Sirait.
"Saya kira itu binaannya Mas Ara karena dia dulu Ketua TMP," ungkap Ganjar.
Meskipun kehilangan kader, dia menganggap bahwa PDIP memiliki kaderisasi yang berjalan dengan sangat baik. Artinya, hilang satu tumbuh seribu.
"Tapi, kita juga melakukan refleksi diri di internal PDI Perjuangan. Jadi, perjuangan yang mudah-mudahan kader-kader yang militan yang baik juga mendapatkan perhatian," ujarnya.
Maruarar Sirait sebelumnya telah mengunggah foto bareng Presiden Jokowi sambil meminta maaf karena keluar dari PDIP.
Pria yang akrab disapa Ara itu menyebut ikut Jokowi. Dia menilai mayoritas masyarakat percaya dengan Jokowi karena adil dan memanusiakan manusia.
"Saya mohon maaf karena saya tidak bisa lagi ada di PDI Perjuangan karena saya punya keyakinan dan percaya dengan Pak Jokowi," kata Maruarar melalui akun Instagram @maruararsirait, Selasa (16/1).
Dia mengaku sudah berkontemplasi lama sebelum mengambil keputusan. Dia bertanya ke sejumlah rekan untuk mengambil keputusan tersebut.
Maruarar berterima kasih kepada Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP. Dia senang dengan kesempatan yang diberikan Mega selama di PDIP.
"Saya berterima kasih selama ini untuk bisa berbakti dan mengabdi di bidang politik melalui PDI Perjuangan. Tentu cukup banyak suka-duka yang kita lalui bersama," ujarnya.
(antara/gil)