LSI Denny JA Sebut Debat Pilpres Kecil Pengaruhi Elektabilitas Paslon

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jan 2024 17:26 WIB
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut gelaran debat Pilpres 2024 tidak banyak mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap masing-masing paslon. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut gelaran debat Pilpres 2024 tidak banyak mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap masing-masing paslon. Temuan itu terekam dalam survei nasional periode 3-11 Januari 2024.

Peneliti Senior LSI Denny JA Ardian Sopa membeberkan pada survei, responden yang menonton debat berjumlah 46,9 persen; lalu 51,2 tidak menonton; dan 1,9 persen lainnya menjawab tidak tahu.

Kemudian dari survei itu pula, responden yang menonton sebagian berjumlah 70,5 persen; responden menonton secara utuh 29,3 persen; dan yang tidak menjawab 0,2 persen.

"Sehingga jika kita kalikan antara yang menonton dengan yang menonton secara utuh; 46,9 dikali 29,3 persen, itu yang menonton penuh debat hanya di angka 13,7 persen populasi," kata Ardi di Jakarta Timur, Kamis (18/1).

Pada pertanyaan soal debat mempengaruhi pilihan responden, jawabannya 74,6 persen menyatakan debat tidak mengubah pendirian mereka. Lalu 18,5 persen mengubah pilihan; dan 6,9 persen memilih tak menjawab.

Dari jawaban itu, Ardi menghitung secara total dengan membandingkan responden yang menonton utuh dengan jawaban soal debat berpengaruh atau tidak dalam pilihan, hasilnya total yang mengubah pilihan hanya 2,5 persen.

"Debat capres dan cawapres yang sudah berlangsung tiga kali hanya mempengaruhi perubahan elektabilitas kecil sekali, total hanya di bawah 3 persen," ujar Ardi.

"Tetap bahwa debat itu penting. Tapi ternyata untuk strategi meraup suara ini tidak cukup hanya dengan mengandalkan debat," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Ardi juga memperlihatkan elektabilitas paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh posisi teratas dibanding kedua rivalnya dalam Pilpres 2024.

Ardi mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 46,6 persen. Disusul paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di 24,8 persen. Kemudian posisi paling buncit 22,8 persen dari paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.



Sementara 5,3 persen responden lainnya memilih tidak menjawab atau tidak tahu, dan 0,5 persen suara tidak sah.

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka pada periode 3-11 Januari 2024 dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Survei ini menggunakan multi-stage random sampling dengan margin of error survei ini sebesar 2.9 persen.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti: analisis media, in-depth interview, dan focus group discussion.

Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat keempat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Senin (21/1) mendatang.

Tema yang akan dibahas adalah Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup; Sumber Daya Alam dan Energi; Pangan; Agraria; Masyarakat Adat; dan Desa.

Dalam debat itu, ketiga calon wakil presiden yang berkesempatan untuk beradu gagasan. Mereka ialah cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Stasiun televisi yang menjadi media penyelenggara adalah SCTV, Indosiar dan Metro TV. KPU memilih Retno Pinasti dari SCTV dan Zilvia Iskandar dari Metro TV sebagai moderator yang akan memandu jalannya debat.

Sementara, Survei Litbang Kompas menunjukkan 77,5 persen responden tetap memilih paslon sebelum debat berlangsung.

Kemudian 10,5 persen lainnya menjawab akan berubah haluan; dan 12 persen menjawab tidak tahu.

Adapun survei dilakukan melalui telepon pukul 19.30-22.00 WIB di hari yang sama. Sebanyak 210 responden dari seluruh Indonesia diwawancara.

Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di setiap provinsi. Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian kurang lebih 6,76 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

(khr/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK