ANALISIS

Hitam Putih Netralitas PBNU dan Pengaruhnya di Pilpres 2024

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2024 10:25 WIB
Suara warga NU dinilai bisa jadi game changer dalam Pilpres 2024, sementara isu keberpihakan PBNU mulai mencuat.
Prabowo, Ganjar, dan Anies saat debat ketiga Pilpres 2024. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Hikam tak menampik bahwa NU masih memiliki kekuatan sebagai 'pengubah permainan' atau game changer dalam di pilpres. Hal ini tampak pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

Menurut dia, warga NU menjadi penentu dalam dua kali momen pilpres tersebut. Maka, kata dia, sangat wajar jika elite parpol ataupun paslon berbondong-bondong membidik suara warga NU

"Dan jadi logis pada tahun ini juga ada kecenderungan para elite parpol dan paslon coba mempengaruhi dan cari dukungan dari NU," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hikam mengatakan suara warga NU sangat signifikan. Terlebih berdasarkan survei terkini yang dikeluarkan lembaga riset, terdapat 59 persen penduduk muslim Indonesia mengaku dekat dengan NU.

Belum lagi ditambah dengan pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia yang menjadi kekuatan utama NU.

Dikutip di laman resmi NU, data dari Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU mencatat pondok pesantren terafiliasi NU sekitar 24 ribu pesantren. Dari jumlah itu terdapat 13.477 pesantren yang bergaya tradisional.

Hikam berpendapat warga NU dapat menjadi game changer di Pilpres 2024 ini karena hanya ada dua orang perwakilan nahdliyin dalam kontestasi, yakni Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.

Ia meyakini ada desakan kuat para paslon untuk terus memobilisasi suara warga NU di pilpres.

"Sekarang ada dua, dan makin kuat juga desakan supaya mereka bisa melakukan mobilisasi meneguk elektoral dari NU. Itu sebagai game changer pengubah permainan itu. Asalkan jangan terlalu banyak calon dari NU," ucap dia.

Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro juga melihat isu netralitas NU jadi hitam putih. Sebab, di satu sisi ada instruksi untuk netral, tetapi di sisi lain sejumlah pengurus di struktural NU berpihak ke salah satu paslon.

"Jadi saya lihatnya sulit ini netral, tapi di sisi lain secara person by person ada gerak. Kalau mau memang netral ya, hindari melakukan statement dan gerak politik yang orang menduga mendukung paslon," kata Agung.

Agung menilai manuver beberapa pengurus NU belakangan ini yang berpihak pada paslon tertentu menunjukkan bahwa pengaruh NU masih signifikan dalam perpolitikan.

Bagi para kandidat, ceruk suara NU menjadi 'gula politik' yang bisa mendongkrak elektabilitas. Terlebih para tokoh NU memiliki pengaruh tersendiri di tengah masyarakat

"NU akhirnya terbawa dan di seret-seret bagian dari arahan misi masing-masing paslon tercapai untuk satu atau dua putaran dengan melihat ceruk NU yang sangat besar," ujar dia.

(rzr/tsa)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER