Fabby Tumiwa adalah ahli transisi energi. Saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR).
Fabby merupakan alumnus Teknik Elektro Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Dia melanjutkan studi di bidang tata kelola industri ekstraktif di Central European University.
Fabby mengambil bidang studi kebijakan energi dan iklim di Universitas Tufts, Amerika Serikat. Fabby juga banyak terlibat dalam advokasi kebijakan energi dan iklim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hariadi Kartodihardjo adalah ahli sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dia juga guru besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan dari IPB.
Pendidikan tingginya diemban di IPB dengan mengambil jurisan teknologi hasil hutan. Dia lulus pada 1981.
Gelar magisternya dia juga ambil di IPB jurusan Ilmu Pengetahuan Kehutanan. Lalu, gelar doktor diraihnya dari IPB pada 1998.
Selain aktif mengajar, Hariadi juga aktif sebagai anggota di Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia dan tercatat menjabat sebagai Ketua Dewan Kehutanan Nasional (DKN).
Ridwan Yahya adalah ahli kehutanan dan lingkungan hidup sekaligus Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Ridwan meraih gelar sarjana kehutanan dari Unhas pada 1991. Dia kemudian mendapatkan gelar magister dari University of the Philippines Los Banos.
Pada 2012, Ridwan meraih PhD dari Universitas Kyoto, Jepang.
Rukka Sombolinggi saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).
Rukka mengambil pendidikan sarjana di Fakultas Pertanian Unhas. Dia kemudian mendapat gelar Master di bidang Ilmu Politik di Universitas Chulalongkorn, Thailand.
Rukka aktif dalam berbagai gerakan dan advokasi terkait hak hak masyarakat adat. Dia tercatat sempat bergabung dengan Program Masyarakat Adat Regional UNDP di UNDP Asia Pasific Regional Centre di Bangkok, Thailand pada 2007.
Sudharto Prawoto Hadi adalah ahli manajemen lingkungan. Dia juga merupakan guru besar di Universitas Diponegoro (Undip), tempatnya dulu berkuliah.
Dia mendapat gelar sarjananya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada 1979. Dia lalu meraih gelar master lingkungan dari York University pada 1989.
Sudharto melanjutkan studi doktoral di School of Community and Regional Planning University of British Columbia (UBC).
Sulistiyowati Irianto merupakan Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Dia telah menjadi pengajar di Bidang Studi Hukum Masyarakat dan Pembangunan, Fakultas Hukum UI sejak tahun 1986.
Sulistiyowati mendapatkan gelar sarjana administrasi negara dari UGM pada 1985. Kemudian meraih gelar magister antropologi hukum dari Universitas Leiden dan Universitas Indonesia pada 1990. Dia juga mendapat gelar doktor antropologi hukum dari UI pada 2000.
Tubagus Furqon Sofhani adalah ahli perencanaan wilayah dan perdesaan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tubagus mendapat gelar sarjana dari almamater yang sama pada 1991, lantas melanjutkan studi magister di Institute of Social Studies, Belanda dan tamat pada 1996.
Sementara gelar doktor dia dapat dari University of Illinois, Amerika Serikat (AS).
(yla/wis/bac)