Bupati Klaten, Sri Mulyani, melakukan sidak di beberapa proyek pembangunan fisik Kabupaten Klaten, Jumat pagi (19/1). Proyek yang ditinjau antara lain Kantor Kecamatan Ceper, GOR Gelarsena, dan Taman Kuliner Klaten.
Dalam pengecekan tersebut, Sri Mulyani yang didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Asisten Ekonomi dan Pembangunan serta Kepala OPD.
Saat meninjau Kantor Kecamatan Ceper, Sri Mulyani disambut oleh jajaran Pemerintah Ceper dan melakukan penandatanganan prasasti.
Dalam sambutannya, Ia berharap kantor kecamatan yang baru tersebut dapat menambah semangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Bismillahirrahmanirrahim, Kantor Kecamatan Ceper yang sudah diresmikan ini saya tanda tangani prasastinya. Tolong dijaga dengan baik, semoga bermanfaat dan semakin menambah semangat dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," tuturnya.
![]() |
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga meninjau secara langsung progres pembangunan di GOR Gelarsena Klaten. Ia menyebut, pembangunan GOR belum selesai dan masih kurang kelengkapan sarana dan prasarananya.
Oleh karena itu, anggaran dan pembangunan akan dimaksimalkan pada 2024 yang harapannya di akhir tahun dapat kembali diluncurkan.
"Saya juga mengecek GOR, ternyata GOR belum selesai untuk kelengkapan sarana dan prasarananya. Maka pembangunannya akan dilanjutkan di tahun ini, tahun 2024," sebut dia.
"GOR-nya sudah lebih baik dari sebelum kami revitalisasi. Tapi ternyata anggarannya belum maksimal maka tahun ini akan kami maksimalkan. Harapannya akhir tahun bisa di-launching kembali. Mohon maaf dan mohon sabar. Jika ingin GOR yang representatif maka perlu proses," imbuhnya.
![]() |
Terakhir, Sri Mulyani beserta jajaran melakukan pengecekan di Taman Kuliner Klaten. Ia mengatakan di Taman Kuliner masih sepi pengunjung dan pedagang belum begitu memaksimalkan potensi yang ada.
Maka dari itu, pemerintah daerah beserta OPD terkait terus berupaya untuk membuat perekonomian di Taman Kuliner Klaten berputar.
"Lalu saya mengecek di Taman Kuliner. Saya penasaran kepada di Taman Kuliner ini masih sepi pengunjung dan belum begitu maksimal dimanfaatkan para pedagang. Kami selaku pemerintah daerah terus berupaya dan sebenarnya sudah mencoba menggandeng brand-brand kuliner atau kopi, namun kerja samanya memang susah," papar Sri Mulyani.
"Dan sebenarnya banyak penawaran tapi bertentangan dengan perda jadi kami terus mencari penawaran yang pas untuk taman kuliner ini. Karena ini lokasinya strategis, bangunannya juga bagus memadai, harapan kami Taman Kuliner ini bisa maksimal," pungkasnya.
(adv/adv)