Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani menyampaikan keprihatinan atas fenomena pinjaman online (pinjol) yang semakin merajalela.
Zita menilai, jeratan pinjol sudah berada di level mengkhawatirkan. Terlebih, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2023 menyatakan, pinjol ilegal paling banyak memakan korban dari kalangan guru, ibu rumah tangga, hingga pelajar.
"Pinjol ilegal ini ancaman nyata loh buat masa depan anak didik kita. Nah, makanya institusi pendidikan kita harus bisa memberikan edukasi literasi digital secara menyeluruh," ujar Zita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Zita mendukung penuh penerapan program edukasi keuangan yang diselenggarakan OJK dengan menyasar para pelajar tingkat SMA dan sederajat pada Senin (22/1) di Auditorium Indonesia Banking School, Jakarta Selatan.
Dirinya menambahkan, program ini bisa jadi awal yang baik untuk literasi keuangan siswa-siswi Indonesia, terutama di Jakarta.
"Program ini bagus banget dan alhamdulillah ternyata hasilnya positif. Ke depannya kita akan terus evaluasi bersama Pemprov DKI dan mungkin bisa perbanyak.
Menurut Zita, program literasi digital itu bisa diadakan secara rutin dengan langsung mendatangi sekolah-sekolah.
Lebih jauh, Zita mengajak agar pelajar dan mahasiswa tidak mudah terpengaruh gaya hidup berlebihan. Hal itu sejalan dengan OJK yang menyebut bahwa kebanyakan siswa terjebak pinjol karena menggunakan dana pinjaman untuk membiayai gaya hidup atau lifestyle.
"Zaman sekarang memang gampang lihat orang bawa handphone mahal, makan di tempat mahal, nah jangan sampai gampang tergoda. Bergaul itu yang secukupnya aja. Prioritas nomor satu tetap menuntut ilmu dan bertanggung jawab sama diri sendiri," kata Zita.
(rea/rir)