Politikus Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyindir gerakan salam 4 jari yang beredar di media sosial. Bahlil menilai gerakan tersebut diinisiasi pihak yang bakal kalah di Pilpres 2024.
"Ciri-ciri orang mau kalah itu memang ada aja akalnya untuk mau buat gagal," ujar Bahlil dalam sambutannya di acara Kongres Kaum Muda Indonesia di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa (30/1).
Ia curiga langkah itu sengaja dihembuskan untuk menggembosi suara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming karena khawatir akan menang dalam satu putaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Menurut Bahlil, isu tersebut juga sengaja dimunculkan lantaran berbagai upaya sebelumnya tidak berhasil.
"Pertama isunya pemakzulan, tidak berhasil. Kedua Menteri mundur, juga tidak terjadi. Sekarang ada calon 4 supaya dua putaran dengan cara pilih satu atau tiga," tuturnya.
Bahlil yakin gerakan salam 4 jari tersebut tidak akan banyak berpengaruh dalam Pilpres 2024. Ia juga mengaku percaya diri Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.
"Saya yakinkan isu ini (salam 4 jari) basi. Tidak akan efektif. Tulis ya, potensi 1 putaran hilal sudah di depan mata," jelasnya.
Ia yakin Pilpres 2024 berjalan satu putaran karena tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran di berbagai survei sudah di atas 50 persen.
Ia mencontohkan hasil survei terbaru dari LSI Denny JA yang mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran di angka 50,7 persen.
"LSI Denny JA baru rilis hasil surveinya, elektabilitasnya 50,7 persen. Artinya pak Prabowo-Gibran selangkah lagi menjadi presiden terpilih di Indonesia di 2024," ujarnya.
Baru-baru ini gerakan salam 4 jari viral di media sosial X dan Instagram. Gerakan ini diinisiasi Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia John Muhammad.
Pada pokoknya, gerakan itu menunjukkan ekspresi memilih selain Prabowo-Gibran. Mengajak masyarakat memilih antara AMIN atau Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
(tfq/bmw)