Tak hanya itu, Araf juga menyoroti keterlibatan Prabowo selaku Menteri Pertahanan kabinet Jokowi pada proyek food estate yang dinilai merusak lingkungan hidup.
"Kami masyarakat sipil menyatakan bahwa pasangan Prabowo-Gibran tidak pantas dan tidak layak dipilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024. Sudah saatnya demokrasi dan konstitusi diselamatkan, agar negara ini tidak hanya dikuasai oleh Jokowi, keluarga, dan kroni-kroninya, akan tetapi dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia seluruhnya," jelas Arif.
Ditemui di sela aksi, pengamat militer Connie Bakrie mengatakan motivasinya hadir di Aksi Kamisan kali ini bertalian dengan pernyataan Jokowi soal presiden boleh berkampanye di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut Connie, sikap Jokowi itu telah keterlaluan dan terlalu jauh, sehingga dirinya perlu bersikap. Connie mendorong Jokowi untuk mundur atau setidaknya cuti apabila ingin menggunakan hak kampanyenya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling penting begini ya, beliau teriak-teriak soal bagaimana revolusi mental, revolusi moral, revolusi apapun itu. Yang saya pikir yang harus dia lakukan kepada dirinya sendiri adalah revolusi etika. Karena kalau tidak punya etika seperti ini, negara dalam bahaya," tutur Connie.
Terpisah, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menjelaskan sebagai masyarakat, kehadirannya dalam Aksi Kamisan ini untuk memberi pesan kepada negara bahwa kejahatan kemanusiaan berupa penghilangan nyawa terhadap para martir demokrasi telah terjadi. Menurutnya, korban-korban tersebut bukan meninggal dengan sendirinya, melainkan menjadi korban penembakan dan pembunuhan oleh rezim yang berkuasa kala itu.
Benny lantas menyinggung pelaku kejahatan HAM tersebut belum juga tersentuh oleh hukum hingga saat ini. Ia menambahkan, pelaku pelanggaran HAM yang divonis dewan kehormatan perwira saat itu, telah mencoba mencalonkan diri sebagai presiden hingga tiga kali.
"Nah, kita tidak ingin istana yang megah sebagai simbol kedaulatan rakyat ini dimasuki oleh orang yang jelas-jelas mempunyai rekam jejak kejahatan HAM, melakukan penculikan aktivis dan penghilangan nyawa mereka," kata Benny.
Benny menjelaskan Aksi Kamisan kali ini dimulai dengan sekitar 2000 aktivis 98 dan lintas generasi berziarah di makam para mahasiswa korban reformasi pada Kamis pagi. Lalu mereka menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana Negara pada sore harinya.
(pop/wiw)