Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mensinyalir aksi pendukung Prabowo-Gibran yang membentangkan spanduk saat ia kampanye di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2), terinsipirasi aksi pendukungnya di Gunungkidul akhir Januari lalu.
Saat itu, pendukung Ganjar membentangkan spanduk ketika Presiden Jokowi melintasi Wonosari, Gunungkidul. Akibat aksinya, pendukung Ganjar tersebut jadi korban kekerasan oleh pihak tak dikenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi di Balikpapan saya dicegat spanduk, spanduke 02," kata Ganjar saat menghadiri acara 'Jathil Bareng Mas Ganjar' di Embung Kaliaji, Wonokerto, Turi, Sleman, Selasa.
"Maka tadi saya senang, mungkin ada inspirasi dari Jogja, mungkin, lho, ya. Apa inspirasi Jogja? Dulu ada kunjungan presiden ke Wonosari ya, woh, sambutane rame dadi geger. Ada inspirasi tadi di Balikpapan saya dicegat spanduk, spanduk e 02.
Meski demikian Ganjar menegaskan tak mau kekerasan di Gunungkidul yang dialami pendukungnya, berulang ke pendukung Prabowo-Gibran yang ia temui di Balikpapan.
"Saya senang, saya senang. Tak ndeki mau, takjaki salaman, takjak madang (saya berhenti, saya ajak salaman, saya ajak makan)," kata Ganjar.
"Nah gini brooo, pemilu ki damai tenang wae rasah nesu mas e (pemilu itu damai, tenang saja nggak usah marah). Bener enggak?" sambung Ganjar.
Mantan gubernur Jawa Tengah lalu mengaku berkenalan dengan si pembawa spanduk 02 yang bernama Putra. Keduanya lantas berbincang.
"Putra saya tanyain, sejak kapan ngibarkan (spanduk). (Putra menjawab) tadi pak. Anda pasti militan ya, wo iya pak" kata Ganjar.
"Udah berapa kali ikut, ya baru kali ini, katanya. Langsung takjaki madang, ngono. Mosok diseneni (dimarahi), mosok ditangkep," sambungnya.
Ganjar mengajak para relawan atau simpatisan pendukungnya agar melakukan hal serupa, yakni dengan tidak mengedepankan emosi menghadapi situasi macam ini.