Ramai Isu Rektor Ditekan Polisi demi Citra Positif Jokowi

CNN Indonesia
Kamis, 08 Feb 2024 09:00 WIB
Polisi diduga menekan rektor di sejumlah perguruan tinggi untuk membuat narasi positif terhadap Pemerintahan Jokowi menjelang Pemilu 2024.
Wakapolri Komjen Agus Andrianto menegaskan tidak ada anggota Polri yang memaksa sejumlah rektor membuat video memuji Presiden Jokowi. (Detikcom/Silvia)

Tak hanya Rektor Unika Soegijapranata saja. Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Masrukhi juga mengaku diminta kepolisian membuat hal serupa.

Masrukhi menceritakan dirinya dihubungi oleh pihak Polrestabes Semarang pada Sabtu (3/2). Dia diminta membuat video tentang pemilu damai. Dirinya yang kala itu sedang berada di Jakarta pun mengiyakan permintaan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masrukhi mengungkapkan aktivitas membuat video testimoni macam ini sudah sering dilakukan sebagai bentuk kemitraan antara perguruan tinggi, Polri, TNI, organisasi keagamaan selaku agen sosial.

"Saya ditelepon polisi itu sehingga tidak dalam rangka pemilu saja, ketika imbauan hari raya supaya jaga ketertiban, ramadan, natal, tahun baru, saya juga dimintai testimoni. Kebetulan hubungan antara Unimus dan kepolisian sangat akrab," ujar Masrukhi.

"Saya kira enggak ada (kaitan dengan dugaan intervensi) sih, karena saya berkali-kali diminta testimoni polisi, kadang-kadang juga tulisan," lanjut dia.

Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran pun buka suara terkait isu ini. Ia membantah ada operasi aparat menekan para rektor perguruan tinggi untuk menyuarakan narasi positif terhadap Jokowi.

Fadil mengatakan setiap hari anggota polisi mendatangi banyak pihak. Tak hanya rektor, tapi juga tokoh masyarakat hingga tokoh agama.

"Polisi hampir setiap hari mendatangi orang, bukan hanya rektor, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda," kata Fadil kepada wartawan, Rabu (7/2).

Fadil lantas menduga isu soal operasi itu akhirnya muncul karena yang didatangi oleh aparat adalah seorang rektor. Apalagi, saat ini banyak akademisi yang mengkritik pemerintahan.

"Ini barangkali karena yang didatangkan rektor saja, kemudian ada momentum-momentum seperti itu, kemudian menjadi sebuah perbincangan," tutur dia.

Lebih lanjut, Fadil menegaskan segala tindakan yang diambil oleh kepolisian dilakukan berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku.

"Yang pasti, kita pasti akan mengambil langkah yang objektif sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ucap Fadil.

Wakapolri Komjen Agus Andrianto juga telah menegaskan tidak ada anggota Polri yang memaksa sejumlah rektor membuat video memuji Presiden Jokowi.

"Apa ada di sini? Enggak ada, kita enggak ada tadi sambutan saya juga biasa, saya kegiatan baksos (bakti sosial) juga, saya tidak ada menyangkut apa-apa," kata Agus di Unhas Makassar, Rabu (7/2).

Mantan Kabareskrim itu menyatakan tidak ada perintah ke jajaran polda untuk melakukan hal tersebut. Sementara ini, kata Agus, Polri fokus untuk menciptakan suasana dan situasi kondusif menjelang Pemilu. Hal itu menjadi tujuan anggotanya menghubungi sejumlah rektor tersebut.

Infografis Kritik Kampus ke JokowiInfografis Kritik Kampus ke Jokowi. (CNN Indonesia/Basith Subastian)
(dis/pmg)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER