Petugas Pemilu Sumut Sakit Bertambah Jadi 266 Orang, 2 Meninggal Dunia
Petugas pelaksana Pemilu 2024 di Sumatera Utara yang mengalami sakit pada Sabtu (17/2) bertambah jadi 266 orang berdasarkan data Dinas Kesehatan, dengan dua di antaranya meninggal dunia.
"Setiap hari kita meng-update data, dari sehari sebelum pemilu dan sampai 14 Februari 2024 ada 82 orang masuk rumah sakit dan puskesmas. Tapi kini jumlahnya bertambah menjadi 266 yang sakit. Sedangkan dua meninggal dunia, 1 dari Medan dan 1 lagi berasal dari Langkat," kata Nelly, Sabtu (17/2).
Menurut Nelly penyakit yang diderita petugas pelaksana pemilu tersebut yakni mayoritas kelelahan, hipertensi hingga sakit perut.
"Itu akibat kelelahan yang bekerja sampai tengah malam melakukan penghitungan suara. Hal ini juga disebabkan makan tidak teratur sehingga lemah dan dilarikan ke rumah sakit, yang paling banyak hipertensi," ungkapnya.
Lebih lanjut Nelly menjelaskan bahwa para petugas yang mengalami sakit tersebut akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sudah dijamin oleh pemerintah sesuai surat edaran.
Lihat Juga : |
"Memang ada surat edaran dari staf kepresidenan jika petugas pelaksana pemilu mengalami sakit namun tidak memiliki jaminan kesehatan mereka akan dicover oleh Dinkes Provinsi maupun Kabupaten Kota. Ada juga kita temukan dari petugas ini tidak aktif kartu BPJS nya namun tetap bisa berobat karena telah dijamin akan kesehatannya," bebernya.
Pemilu 2024 kali ini dilaksanakan serentak dengan Pilpres, Pemilihan Legislatif (Pileg) dan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), sehingga ada lima surat suara yang dicoblos masyarakat.
Pertama, surat suara Pilpres. Lalu, surat suara DPD RI, kemudian surat suara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), selanjutnya surat suara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), dan surat suara DPRD Kota Medan.
Penghitungan suara pun dilakukan dalam hari yang sama sehingga tak jarang berlangsung hingga tengah malam.