Presiden Joko Widodo merespons usulan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo tentang hak angket di DPR untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Jokowi hanya berkomentar singkat. Dia menghargai pernyataan Ganjar itu sebagai bagian dari demokrasi.
"Ya itu hak demokrasi," kata Jokowi setelah menghadiri Puncak Hari Pers Nasional 2024 di Ancol, Jakarta, Selasa (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari pernyataan Ganjar, Jokowi pernah memberi komentar tentang dugaan kecurangan pemilu. Dia menyarankan masyarakat yang merasa menemukan kecurangan untuk melapor.
Jokowi menegaskan semua aturan pemilu sudah tertera di undang-undang. Dia berkata ada pihak-pihak berwenang yang mengurusi dugaan tersebut.
"Saya kira sudah diatur semuanya kok. Jadi janganlah teriak-teriak curang. Ada bukti, langsung bawa ke Bawaslu. Ada bukti, bawa ke MK," ujar Jokowi di JI Expo, Jakarta, Kamis (15/2).
Sebelumnya, Ganjar mengusulkan agar DPR menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu. Dia pun mengajak kubu 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk mendorong hak itu.
Hak angket bisa digunakan jika didukung 50 persen anggota DPR RI. Sementara itu, kursi dua partai pengusung Ganjar-PDIP dan PPP-di DPR belum mencapai batas minimal.
"Makanya kita harus membuka pintu komunikasi dengan partai pendukung Anies-Muhaimin," ujar Ganjar, Senin (19/2).