DPD Kritisi Status Wapres di Kursi Dewan Aglomerasi di RUU DKJ

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mar 2024 13:20 WIB
Dalam draf RUU DKJ sejauh ini memberi kewenangan kepada wapres sebagai ketua dewan kawasan aglomerasi Daerah Khusus Jakarta.
Anggota DPD RI dari Dapil DKI Jakarta Sylviana Murni. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

DPD RI mengkritisi status Wakil Presiden sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi dalam Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) yang tengah dikebut DPR bersama pemerintah.

Anggota DPD Sylviana Murni menilai posisi wapres perlu dicermati ulang. Silvy yang merupakan anggota DPD dari dapil DKI Jakarta itu mengaku tak ingin posisi tersebut menjadi dualisme kekuasaan dengan presiden.

"DPD RI berpandangan bahwa atribusi kewenangan secara langsung kepada wapres sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi dalam RUU ini harus dipertimbangkan," kata Sylvi dalam rapat kerja pembahasan RUU DKJ bersama pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (13/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sylvi menjelaskan, pada dasarnya kewenangan wapres harus berdasarkan mandat dari presiden. Sebab, presiden adalah pemegang mandat tertinggi dalam pemerintahan.

Dia, karena itu, menilai pemerintah dan DPR perlu mempertimbangkan kewenangan di antara keduanya.

"Pada dasarnya penugasan ke Wapres harus berdasarkan kewenangan mandat dari Presiden sebagai penanggung jawab tertinggi. Dan saya yakin ini sudah diperhitungkan dengan matang sebagai penanggung jawab tertinggi," kata perempuan yang pernah ikut kontestasi Pilkada DKI 2017 tersebut.

Dalam draf RUU DKJ sejauh ini memberi kewenangan kepada wapres sebagai ketua dewan kawasan aglomerasi Daerah Khusus Jakarta setelah kota itu tak lagi menjadi ibu kota RI.

Kawasan aglomerasi metropolitan Jakarta mencakup minimal wilayah Provinsi DKJ, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Bekasi.

(mnf/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER