Dua Nelayan di Pamekasan Madura Hilang Terseret Ombak Saat Melaut
Gelombang atau ombak tinggi di sejumlah wilayah Indonesia beberapa waktu terakhir masih menjadi momok bagi pelayaran dan para nelayan.
Terkini, ada dua nelayan di Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, diduga hilang setelah perahu yang dibawa melaut tiba-tiba terbalik akibat diseret ombak dan dihantam angin laut.
Mereka adalah Abduh (50) warga Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang dan H. Alwi (60) warga Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
Berdasarkan informasi polisi, semula perahu tersebut memuat lima orang nelayan. Akan tetapi yang berhasil menyelamatkan hanya tiga orang. Dua nelayan lainnya hingga sekarang belum diketahui keberadaannya.
"Sampai saat ini polisi masih melakukan pencarian serta berkoordinasi dengan Polairud Polres Pamekasan dan para nelayan setempat," kata Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiarto, Jumat (15/3).
Dalam penyelidikan polisi dari keterangan korban yang selamat, bahwa pada Rabu (13/3) sekitar pukul 15.30 WIB, korban bersama rekan-rekanya berangkat untuk mencari ikan ke tengah laut.
Setelah menebar jaring sekitar pukul 22.30 WIB, rekan korban Hasin pemilik perahu berniat untuk kembali dan pada saat hampir di pinggir laut, Hasin mengarahkan perahunya ke arah timur yang pada saat itu ombak arah barat daya menghempaskan perahu yang di tumpangi 5 orang tersebut hingga terbalik.
"Korban yang selamat Pak Hasin sempat berteriak memanggil awaknya yang ikut melaut untuk meninggalkan perahu, namun hanya satu orang yang menjawab panggilannya yaitu korban selamat Pak Lan", terang AKP Sri.
Tiga orang yang berhasil diselamatkan adalah Hasin (47), warga Desa Tamberu, Mat Saleh (65) warga Desa. Batubintang dan Lan (50) warga Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan.
Dua orang lain yang belum ditemukan adalah Abduh dan H, Alwi dinyatakan hilang sampai sekarang belum ditemukan.
"Apabila saat berlayar untuk tetap memperhatikan di sekitaran apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban supaya cepat memberikan informasi kepada tim SAR," imbau AKP Sri.
Pesawat Intai AU buat Cari ABK Hilang di Selayar
Pesawat Boeing 737-200 milik TNI Angkatan Udara (AU) yang berada di Skuadron 5 Lanud Hasanuddin Makassar dikerahkan untuk membantu pencarian korban kapal penangkap ikan KM Yuiee Jaya 02 tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, berjumlah 21 orang yang dinyatakan hilang.
Kapal tersebut tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi akibat cuaca buruk dan mengangkut sekitar 35 anak buah kapal. 12 dinyatakan selamat, dua meninggal dunia dan 21 orang masih hilang.
"Kami bersama TNI AU melakukan pencarian menggunakan pesawat intai milik TNI AU yang ada di Skuadron 5 Lanud Hasanuddin Makassar melalui udara," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel, Kamis (14/3).
Dalam pencarian terhadap 21 ABK yang masih hilang ini, kata Mexianus pihaknya telah berkoordinasi dengan Mabes TNI untuk membantu dalam pencarian korban melalui udara.
"Kami melakukan pemindaian lewat udara sekitar 2 jam. Namun, hasil pantauan dari ketinggian 8.000 kaki ini hanya bisa mengamati adanya sampah-sampah yang mengapung dan belum menemukan tanda keberadaan korban yang dicari," ungkapnya.
Tim SAR gabungan masih berfokus pada pencarian 21 ABK yang hingga saat belum diketahui keberadaannya, sehingga Basarnas Makassar mengerahkan juga KN SAR Kamajaya 104 untuk melakukan pencarian lebih intens lagi.
Jasad Warga Taiwan yang kapalnya karam di Kepulauan Seribu
Tim gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad warga Taiwan,Shi Yi yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu pada Senin (11/3).
"Alhamdulillah, sudah ditemukan tadi sekitar Pondok Dayung sekitar pukul 10.10 WIB," kata Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Basarnas Jakarta Agung Priambodo di Jakarta, Jumat, seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan warga Taiwan ini ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan lokasi penemuan memang banyak tumpukan sampah.
"Jenazah sudah dibawa ke RS Polri untuk diperiksa lebih lanjut," kata dia.
Ia mengatakan pencarian kelima hari ini dimulai pada Jumat pagi pukul 07.30 WIB dan menurunkan 16 unit kapal gabungan.
"Alhamdulillah sudah ditemukan dan akhirnya pencarian dihentikan," kata dia.
Sebelumnya Tim gabungan kapal KM Pari Kudus terbalik di perairan Rambut Kepulauan Seribu pada Senin (11/3).
Korban menggunakan kaos abu-abu, celana hitam dan topi hitam dan berusia sekitar 40-45 tahun
Total penumpang kapal KM Pari Kudus yang terbalik di Pulau Rambut sebanyak 35 orang dan ada satu orang yang tidak masuk manifes penumpang dan dia selamat.
Manifes kapal tersebut terdiri dari 32 penumpang ditambah tiga anak buah kapal yang menyeberang dari Asha Resort Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan, menuju Pantai Mutiara, Jakarta Utara.