Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta warga eks Kampung Susun Bayam tidak khawatir terkait persoalan relokasi.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengaku telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan rusun baru bagi warga eks Kampung Susun Bayam.
"Sudah, sudah ada anggarannya. (Nilainya) pokoknya don't worry lah ya, pokoknya sudah," kata Afan di Hotel Langham Jakarta, Rabu (29/5).
Afan mengatakan lokasi yang akan dibangun rusun baru tersebut akan dibahas pada Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD)2025.
"Yang pasti gini kalau memang warga membutuhkan adanya hunian kami dari Dinas Perumahan menyiapkan hunian di Nagrak, yang pasti huniannya nyaman, lingkungan aman, airnya oke, listrik oke, dan tarifnya pun terjangkau," ujarnya.
Afan menyebut Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan transportasi umum di rusun yang menjadi lokasi relokasi warga eks Kampung Susun Bayam.
"Ya enggak terlalu jauh juga, toh juga sekarang di semua rusun kita ada angkutan publiknya," ucap Afan.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengaku berencana memberi beberapa fasilitas pendampingan dan pemberdayaan kepada warga melalui program pelatihan persiapan tenaga siap kerja, pelatihan, pendampingan urban farming.
Warga juga ditawari kesempatan untuk menjadi tenaga siap kerja yang akan disalurkan ke beberapa venue Jakpro.
Warga eks Kampung Bayam yang menempati Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara, meninggalkan hunian pada Selasa (21/5) malam.
Berdasar keterangan dari Indonesia Resilience (IRES), pendamping warga, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara warga dengan pihak PT Jakpro selaku pengelola Kampung Susun Bayam.
Salah satu poin kesepakatan adalah pengembalian warga ke huntara selama menunggu proses mediasi dari Komnas HAM.