Update Korban Kebakaran Gudang LPG Bali, 13 Dirawat 3 Meninggal

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jun 2024 15:58 WIB
Kebakaran gudang LPG di Kota Denpasar, Bali pada akhir pekan lalu memakan korban jiwa hingga tiga orang dan belasan lain masih dirawat.
Ilustrasi kebakaran. (Istockphoto/ Eduard Muzhevskyi)
Denpasar, CNN Indonesia --

Kebakaran gudang gas LPG di Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali pada akhir pekan lalu memakan korban jiwa hingga tiga orang dan belasan lain masih dirawat.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof Ngoerah, Dr Affan Priyambodo, mengatakan pihaknya menetapkan penanganan korban peristiwa kebakaran gudang gas yang terjadi pada Minggu (9/6) itu sebagai Kejadian luar biasa (KLB).

Sebelumnya, kata dia, total pasien korban kebakaran gudang gas yang dirawat di rumah sakit itu sejak Minggu ada 16 orang. Jumlah itu termasuk pasien dari empat rumah sakit rujukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan kejadian luar biasa, terhadap ledakan gudang gas dengan total pasien yang datang ke Rumah Sakit Prof Ngoerah ada 16 orang yang diterima mulai tanggal 9 Juni pukul 07.45 WITA dari empat rumah sakit rujukan," kata Affan, saat konferensi di RSUP Prof Ngoerah, Selasa (11/6).

Ia menerangkan, ada empat korban yang langsung diantar masyarakat ke Prof Ngoerah dan ada tujuh pasien rujukan dari Rumah Sakit Mangusada, Badung. Kemudian ada tiga orang korban rujukan dari Rumah Sakit Surya Husada, Denpasar. Dan, dua orang korban rujukan dari Rumah Sakit BaliMed, Denpasar.

"Jadi total ada 16 korban luka bakar yang datang ke rumah sakit Prof Ngoerah. Kondisi dari 16 pasien ini per jam ini ada 13 orang masih dirawat, dan 3 orang sudah wafat atau meninggal dunia," ujar Affan.

Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Prof Ngoerah Dr I Putu Kurniayanta mengatakan yang menyebabkan tiga korban meninggal dunia dalam perawatan, karena kondisi luka bakar cukup berat.

"Yang menyebabkan meninggalnya itu, karena kondisi yang cukup berat dari luka bakarnya. Kalau kami di ICU, kalau lebih dari 70 persen (luka bakar) itu dihitung dari seluruh tubuhnya itu sudah kemungkinan berat dari paru-paru dan jantungnya (juga terpengaruh)," ujarnya.

Kurniayanta juga menyebutkan, bahwa saat pasien tiba di Ruang intensive care unit (ICU) penanganan sudah dilakukan sangat optimal dengan memberikan bantuan pernafasan dan memberikan cairan karena dengan luka bakar korban kehilangan cairan.

Sementara, untuk korban yang meninggal dunia pertama adalah bernama Edi Herwanto pada Senin (10/6) dini hari, korban kedua adalah Purwanto pada Senin (10/6) sekitar pukul 10.00 WITA, dan korban ketiga adalah Yudis Aldyanto pada Selasa (11/6) dini hari tadi.

Dokter Bedah Plastik di RSUP Prof Ngoerah Dr I Gusti Putu Hendra Sanjaya  mengatakan ketiga korban meninggal dunia rata-rata luka bakar di atas 60 persen.

"Untuk korban Yudis (luka bakar) 88 persen, Purwanto (luka bakar ) 74 persen, dan Edi hampir 90 persen," ujarnya.

Polisi masih selidiki

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pihaknya masih menunggu pemeriksaan dari labfor Polda Bali untuk mengetahui penyebab kebakaran gudang gas itu.

"Masih menunggu hasil pemeriksaan labfor," kata Kombes Jansen, saat dikonfirmasi Senin (10/6).

Jansen menerangkan menurut keterangan para saksi atas peristiwa kebakaran di Gudang eceran LPG adalah milik CV. Bintang Bagus Perkasa. Kebakaran terjadi sekitar pukul pukul 06.10 WITA pada Minggu pagi lalu.

Pertamina: bukan agen atau pangkalan resmi

Sementara itu Pertamina menyatakan gudang gas yang kebakaran itu bukanlah milik agen atau pangkalan resmi di Bali.

Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan itu diketahui setelah pihak Pertamina Patra Niaga wilayah Bali telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Lokasi itu, katanya, diduga tempat tersebut merupakan praktik pengoplosan gas tabung elpiji.

Gudang tersebut diduga merupakan tempat praktik pengoplosan karena didapati gas tabung dengan ukuran 3 kg, 12 kg, dan 50 kg.

"Dan hasil pengecekan disampaikan, bahwa gudang LPG 3 kg yang diduga menjadi tempat pengoplosan tersebut bukan merupakan agen atau pangkalan LPG Pertamina," kata Ahad, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/6) malam.

Ia menyebutkan, bahwa untuk saat ini pihaknya menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian apakah gudang tersebut adalah benar tempat pengoplosan gas elpiji.

"Saat ini pihak Pertamina menunggu hasil investigasi dan rilis resmi dari kepolisian," ujarnya.

(kdf/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER