Bupati Bandung Dadang Supriatna memperkenalkan konsep kepemimpinan inovatif dan inspiratif, yakni Servant Leadership atau kepemimpinan yang melayani.
Dadang, yang akrab disapa Kang DS, mengaku telah mengimplementasikan prinsip-prinsip Servant Leadership secara konsisten saat menjalankan jabatan sebagai Bupati Bandungb selama 3 terakhir. Hal itu dilakukan dalam upaya membangun kualitas kepemimpinan yang inklusif dan berfokus terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Servant Leadership adalah pendekatan kepemimpinan yang menempatkan pelayanan sebagai fokus utama. Dengan kata lain, seorang pemimpin yang menerapkan konsep ini bertujuan melayani dan memenuhi kebutuhan orang lain terlebih dahulu, sebelum memikirkan kepentingan diri sendiri.
"Kekuasaan hanyalah milik Allah SWT. Kita hanya menerima kuasa dari Yang Maha Kuasa. Maka jabatan adalah amanah dari Allah SWT. Oleh karena itu, saya berkhidmat untuk melayani masyarakat sejauh mungkin yang saya bisa," ujar Kang DS, Jumat (14/6).
Sebagai pelayan dan pemegang amanah masyarakat, Kang DS melakukan pendekatan yang humanis dan empatik, yakni dengan sering turun langsung ke masyarakat.
"Pemimpin yang melayani harus mampu mendengarkan, melihat dan merasakan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat. Itu saya lakukan hampir setiap hari sejak saya dilantik," tegas Kang DS.
Sejak dilantik, Kang DS telah turun bertemu warga untuk mendengarkan keluhan, aspirasi, hingga harapan masyarakat melalui Jumat Keliling sebanyak 97 kali, Rembug Bedas di 134 desa, dan Bunga Desa di 26 desa.
"Setelah saya mendengarkan keluhan, aspirasi dan harapan masyarakat, segera saya menetapkan kebijakan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat melalui program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD terkait," tutur Kang DS.
Dengan visi dan misi kepemimpinan yang kuat, Kang DS pun berhasil mencatatkan berbagai capaian, antara lain pembangunan lima RSUD diikuti, 232 penghargaan tingkat nasional dan provinsi.
Tak kalah fenomenal, Kang DS meningkatkan APBD Kabupaten Bandung dari Rp4,6 triliun pada 2021 menjadi Rp7,4 triliun pada 2023. Selain itu, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bandung pun meningkat dari Rp960 miliar pada 2020 menjadi Rp1,3 triliun pada 2023.
Pada pencapaian indikator makro, raihan indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bandung tahun 2023 mencapai 73.74 poin, meningkat 0,58 poin dibandingkan IPM 2022 sebesar 73.16 poin.
Kang DS juga berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Bandung dari 6,8 persen pada 2022 menjadi 6,4 persen pada 2023. Begitu pun dengan pengangguran terbuka yang menurun dari 6,98 persen pada 2022 menjadi 6,52 persen pada 2023.
Menurut Kang DS, dirinya selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi masyarakat. Dirinya meyakini, manusia harus bisa bermanfaat bagi sesama.
"Maka bagi saya, jabatan ini adalah alat untuk memberikan sebesar-besarnya kebermanfaatan bagi masyarakat Kabupaten Bandung. Insya Allah saya siap melanjutkan semangat perubahan untuk Bandung yang lebih Bedas," kata Kang DS.
Sebagai nahkoda perahu besar bernama Kabupaten Bandung, Kang DS tidak hanya berhasil melakukan berbagai akselerasi pembangunan, namun juga sukses menerapkan konsep Servant Leadership. Bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi juga menjadi pelayan bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
(adv/adv)