ANALISIS

Tradisi Kritis Muhammadiyah Bisa Terancam Konsesi Tambang Jokowi

CNN Indonesia
Selasa, 30 Jul 2024 10:48 WIB
Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang kritis terhadap sejumlah kebijakan Presiden Jokowi selama ini.
Daya kritis Muhammadiyah bisa luntur setelah menikmati jatah tambang dari pemerintah Presiden Jokowi. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima izin tambang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipertanyakan sejumlah pihak. Mereka mempertanyakan daya kritis Muhammadiyah setelah menikmati jatah tambang.

Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang kritis terhadap sejumlah kebijakan Presiden Jokowi. Mereka berada di garis terdepan saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digembosi melalui revisi undang-undang dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Muhammadiyah juga melantangkan penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja, agenda utama Jokowi di periode kedua. Mereka juga ikut bersuara soal penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan kabinet Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Jokowi membuat aturan khusus izin tambang untuk ormas keagamaan, Muhammadiyah pun tak langsung mengambil keputusan. Mereka membahasnya di internal beberapa pekan.

Pekan ini, Muhammadiyah menyatakan menerima tawaran dari pemerintah. Keputusan itu membuat publik terkejut.

"Memutuskan bahwa siap mengelola izin pertambangan sesuai dengan peraturan pemerintah," ucap Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengumumkan sikap Muhammadiyah di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Sleman, Minggu (28/7).

Muhammadiyah berjanji akan mengelola tambang dengan memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup. Mereka juga berjanji pengelolaan tambang dilakukan untuk kemaslahatan masyarakat.

Pengamat politik dari Universitas Andalas Asrinaldi ragu dengan sikap Muhammadiyah tersebut. Ia mempertanyakan sikap kritis Muhammadiyah setelah mendapat jatah tambang.

Menurutnya, Muhammadiyah harus membuktikan bahwa hadiah tambang ini tak menggerus sikap kritis terhadap pemerintahan Jokowi.

"Karena ini ada kaitannya juga dengan kekuasaan, ya, tentu persepsi masyarakat terkait dengan politik itu bahwa Muhammadiyah dianggap menjadi tidak kritis lagi kepada pemerintah. Nah, ini harus dibuktikan betul," kata Asrinaldi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (30/7).

Asrinaldi mengaku terkejut dengan keputusan Muhammadiyah menerima izin tambang. Hal itu karena selama ini Muhammadiyah berseberangan dengan pemerintahan Jokowi di banyak kebijakan.

Menurut Asrinaldi, Muhammadiyah juga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) punya pekerjaan rumah besar setelah menerima izin tambang. Mereka harus menunjukkan tetap bisa kritis terhadap pemerintah.

Selain itu, mereka juga harus mampu mengelola tambang dengan prinsip-prinsip kebaikan. Sebab selama ini pertambangan cenderung dipersepsikan negatif karena dampak terhadap lingkungan hidup yang besar.

"Jangan sampai kedua ormas besar ini seakan-akan menjustifikasi tindakan pemerintah, gitu. Jadi harus disikapi oleh Muhammadiyah dan NU dengan mengelola lingkungan dan harus bertanggung jawab dengan lingkungan," ujarnya.

Pemberian izin tambang untuk ormas keagamaan juga dikritisi para aktivis lingkungan. Mereka khawatir dampak sosial dan lingkungan yang besar.

Berlanjut ke halaman berikutnya...

NU dan Muhammadiyah Berpotensi Jadi Aktor Penggusuran

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER