Aksi tolak RUU Pilkada yang di gelar di gedung DPR, Jakarta memanas. Massa membakar spanduk, botol, kardus usai berhasil masuk dengan menjebol pagar pintu belakang gedung.
"Buka, buka pintunya sekarang juga," teriak massa aksi, Kamis (22/8).
Pantauan CNNIndonesia.com, aparat kepolisian menyiapkan satu unit mobil water cannon. Aparat kepolisian membentuk dua lapis barisan penjagaan. Mereka dilengkapi dengan tameng dan helm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian paling depan, pagar besi hitam telah siaga. Polisi berbaris dan menyiagakan dua unit mobil rantis dan satu water cannon.
Pagar pintu belakang DPR telah roboh dan mahasiswa melakukan orasi. Dalam orasinya, massa meminta agar DPR membatalkan pengesahan RUU Pilkada.
Sementara bagian dalam kompleks DPR, berjaga aparat kepolisian dilengkapi dengan tameng dan helm. Di belakang juga siaga sejumlah mobil rantis.
Mereka meminta kepolisian untuk membuka blokade dan hendak masuk ke dalam. Massa aksi ingin menemui pimpinan DPR.
Pada hari ini Rapat Paripurna batal mengesahkan RUU Pilkada menjadi Undang-Undang lantaran tak memenuhi kuorum.
Lihat Juga : |
Hanya 89 anggota yang hadir ke Rapat Paripurna yang beragenda tunggal pengesahan RUU Pilkada itu.
Pembatalan ini dilakukan di tengah gelombang protes besar dari rakyat Indonesia. Demo besar di sejumlah kota serempak digelar hari ini.
(mnf/isn)