Mantan Menko Polhukam Mahfud MD sangat meyakini korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di Indonesia saat ini lebih besar ketimbang yang terjadi di zaman Orde Baru.
Masa Orde Baru ditandai dengan kepemimpinan Presiden ke-2 RI Soeharto selama hampir 32 tahun, dari 1966 sampai 1998.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski ada yang tak setuju, saya hakulyakin KKN sekarang jauh lebih besar dari Orba. Jaringan dari atas ke bawah, dari tengah ke samping, besarannya luar biasa," kata Mahfud di acara 'Indonesia Integrity Forum' di Jakarta, Kamis (10/10).
Mahfud mengatakan praktek KKN di zaman Orde Baru dikoordinir oleh Soeharto untuk dibagi-bagikan ke kroninya. Namun, saat ini KKN terjadi di semua lini dengan mengatasnamakan demokrasi.
"Dan demokrasi terjadi demokrasi jual beli," ujarnya.
Mahfud mengatakan proses demokratisasi di Indonesia makin jelek meski sudah terjadi Reformasi. Padahal, di awal-awal Reformasi Indonesia sempat melahirkan KPK sebagai upaya penguatan institusi hukum.
Mantan calon wakil presiden itu meyakini saat ini sangat sulit untuk memperbaiki kondisi demokrasi di Indonesia.
"Kita berharap perbaiki DPR dan mereka enggak mau. Setiap diberikan perbaikan mereka tolak, karena merugikan mereka sendiri. Itulah tadi yang disebabkan patronase. Itu persoalan yang kita hadapi. Jadi Indonesia ini aneh. Reformasi untuk demokratisasi katanya biar KKN habis, malah muncul lagi," kata Mahfud.
(rzr/fra)