Perusahaan sigaret yang berdiri sejak 1932, Nojorono Kudus, memiliki kisah unik di dunia kretek. Dimulai sebagai usaha keluarga berskala bisnis kecil, Nojorono kini menjadi salah satu pemain terbesar di industri sigaret Tanah Air.
Menilik perjalanan Nojorono Kudus yang berusia 92 tahun pada 14 Oktober 2024, berbagai tantangan yang menuntut perubahan telah dilalui. Dalam kiprah perjalanannya, Nojorono senantiasa mengedepankan keselarasan warisan prinsip leluhur dalam setiap langkah strategi bisnis.
Agility dalam menjalankan bisnis yang menyentuh ribuan kehidupan ditunjukkan melalui sikap adaptif terhadap dinamika industri hasil tembakau (IHT) yang terus berubah, serta tantangan transformasi yang memerlukan keputusan yang cepat. Meskipun menghadapi transformasi pola bisnis, dan tantangan regulasi IHT serta cukai yang membayangi roda bisnis sigaret, semangat eksistensi Nojorono Kudus tetap menyala hingga saat ini.
Direktur PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata, menjelaskan bahwa di balik dinamika bisnis, melanjutkan warisan nilai-nilai dari para pendahulu selalu menjadi pedoman Nojorono, yakni agar tetap teguh untuk terus bertahan dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
"Kami menghormati dan tetap menjaga keseriusan cita-cita pendiri untuk terus hidup yang menghidupi. Sebab, sekedar hidup saja tidak akan bisa menghidupi orang banyak, untuk itulah kehidupan perusahaan harus bercahaya dan, hangat terangnya mampu menerangi sekitarnya yang akan merasakan langsung dampak baiknya," tutur Arief.
Cahaya hangat yang dipancarkan Nojorono Kudus ditunjukkan melalui kontribusi aktif melalui berbagai aksi sosial. Tahun ini, perusahaan berfokus pada pelestarian budaya dan komitmen terhadap green planet, yang tercermin melalui rangkaian proyek strategis dan berkelanjutan, sesuai prinsip etika bisnis lingkungan dan keberlanjutan.
Program kesadaran pengelolaan limbah promosi, upaya penghijauan yang mencakup daerah rural hingga perkotaan, merupakan langkah-langkah mitigasi bencana akibat ketidakpastian iklim global. Seluruh aksi kepedulian lingkungan ini, merupakan wujud kontribusi nyata Nojorono Kudus dalam melakoni peran sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk peduli akan keberlanjutan lingkungan hidup hingga masa mendatang.
Dalam mengoptimalkan target sasaran aksi sosial, sebagian besar dari program sosial turut merangkul beberapa komunitas masyarakat dan instansi pemerintah terkait, di antaranya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemkab Kudus, Dinas Lingkungan Hidup, hingga Balai Budaya Rejosari.
Momen selebrasi Nojorono Kudus 92 tahun dituangkan melalui komitmen #GrowTogether, dikemas secara unik, sejalan dengan makna harfiah dari misi perusahaan untuk tahun 2025. Pesan #GrowTogether yang akan terus digaungkan diawali dengan kegiatan berbagi 5 ribu bibit pohon tabebuya sebagai simbol ajakan kepada seluruh pemangku kepentingan Nojorono Kudus dan mitra kerja untuk bertumbuh bersama.
Diharapkan, proses pertumbuhan bibit tabebuya hingga menjadi tanaman yang nantinya akan merekah cantik, dapat menjadi inspirasi akan makna #GrowTogether sesungguhnya.
"Bibit tabebuya menjadi simbol pesan #GrowTogether, yang dalam prosesnya membutuhkan ketelatenan, kesabaran dan ketekunan hingga menjadi sebuah tanaman indah. Besar harapannya, tiga tahun ke depan saat Nojorono berusia 95 tahun, semua bibit yang dibagikan akan bertumbuh dan memberikan manfaat baik bagi lingkungan," kata Arief.
Arief menambahkan, Nojorono Kudus akan tetap pada komitmen memberikan kontribusi positif melalui aksi sosial berkelanjutan yang berfokus pada pengembangan masyarakat, pelestarian budaya dan lingkungan, hingga kesejahteraan seluruh pemangku kepentingan.
"Kami percaya bahwa kesuksesan bisnis tidak hanya diukur dari keuntungan semata, tetapi juga dari dampak positif yang dapat tercipta bagi masyarakat dan lingkungan," pungkas Arief.
(adv/adv)