Dalam gilirannya ikut fit and proper test, Sumpeno mengaku ingin memasang kamera di gedung merah putih markas KPK yang dapat diakses dari Gedung Dewas KPK.
"Semestinya juga di KPK dipasang camera mobile, yang bisa diakses dari Gedung Dewas KPK," kata Sumpeno, Rabu (20/11).
Calon Dewas berlatar hakim ini mengatakan pemasangan camera mobile sudah diterapkan di institusinya sebelumnya. Menurutnya hal itu bisa meningkatkan integritas insan KPK.
Selanjutnya, Sumpeno mengakui Dewas tak bisa mengawasi insan KPK di luar lingkungan kerja jika tak ada laporan dari masyarakat.
Menurutnya, tak banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengawasi anggota KPK dari persoalan etik di luar lingkungannya.
Pada gilirannya ikut fit and proper test di DPR, Chisca menyampaikan keprihatinannya terhadap konflik yang sering terjadi antara Dewas dan pimpinan KPK. Menurutnya, masalah ini berpengaruh pada kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah.
"Kita semua juga sangat menyesalkan timbulnya pertentangan antara pimpinan dan Dewas dengan egonya masing-masing. Sangat menyedihkan," kata Chisca dalam giliran fit and proper test, Rabu (20/11) malam.
Ia menekankan pentingnya perbaikan pola komunikasi antara Dewas dan pimpinan KPK untuk mencegah konflik semacam ini.
Chisca pun menyoroti pentingnya niat baik dan tujuan bersama antara calon pimpinan dan Dewas KPK.
Chisca juga menyinggung isu benturan kepentingan yang menurutnya dapat memengaruhi independensi dan netralitas KPK. Ia menyebut benturan kepentingan bisa terjadi baik secara internal maupun eksternal.
Chisca menegaskan pentingnya integritas dalam menangani benturan kepentingan dan menyebut KPK sudah memiliki prosedur untuk mencegah masalah tersebut.
"Kembali lagi kita harus review karena benturan kepentingan itu sesuatu yang memang sebetulnya saya yakini itu bisa dihindari," ujar dia yang sebelumnya dikenal sebagai seorang profesional bidang kepatuhan keuangan yang saat ini menjadi anggota Asosiasi Bank Asing.