Kompolnas Ungkap Penembak AKP Ulil Terancam Tak Dapat Hak Pensiun

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Nov 2024 16:37 WIB
Kompolnas menyatakan pelaku penembakan bisa tak dapat hak pensiun terkait kasus penembakan AKP Ulil Anshar
Kompolnas menyatakan pelaku penembakan bisa tak dapat hak pensiun terkait kasus penembakan AKP Ulil Anshar (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisioner Kompolnas Irjen Pol (Purn) Ida Oetari Poernamasasi menemui ibu AKP Ulil Ryanto Anshari untuk menyampaikan belasungkawa dan akan mengawal kasus kematian Kasat Reskrim Polres Solok Selatan hingga tuntas.

Diketahui, AKP Dadang Iskandar menembak AKP Ulil Anshari pada Jumat (22/11) dini hari. Polisi mengatakan dugaan sementara adalah Dadang tak senang dengan penegakan hukum yang dilakukan AKP Ulil Anshari, sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, terhadap tambang ilegal.

Dadang sendiri sebelumnya adalah kabag ops Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya perwakilan Kompolnas datang ke rumah duka untuk menghaturkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga junior saya," kata Ida di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/11).

Dalam kasus ini, kata Ida pihaknya telah mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk memberikan sanksi pemecatan sesuai mekanisme di dalam internal Polri.

"Bersangkutan akan di proses kode etik dan dilakukan PTDH terhadap yang bersangkutan dan bukan hanya itu, dia akan dipecat dari kepolisian dan tidak akan mendapatkan hak pensiun. Padahal dia mau pensiun," ungkapnya.

Kompolnas juga kata Ida terus memantau perkembangan kasus ini, jangan pelaku telah merencanakan penembakan tersebut hingga AKP Ulil tewas.

"Akan dibuktikan apakah ada perencanaan atau tidak. Itu nanti penyidik yg akan membuktikan bukti-bukti yang ada," jelasnya.

Kompolnas juga mendorong agar penyidik melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar untuk mengetahui kondisi kejiwaannya.

(mir/asa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER