Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengatakan Muktamar X PPP akan dipercepat untuk mempersiapkan Pemilu 2029, agar partai berlambang Ka'bah itu bisa kembali masuk ke Senayan.
"Masa khidmat Partai Persatuan Pembangunan akan berakhir nanti pada Desember tahun 2025. Oleh karena situasi dan kondisi politik maka kita memerlukan percepatan," kata Mardiono di Jakarta, Jumat malam (13/12).
Menurutnya percepatan muktamar PPP ini agar pengurus yang nantinya terpilih memiliki waktu panjang untuk konsolidasi dalam rangka persiapan Pemilu 2029.
Untuk itu, DPP PPP saat ini sedang menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II guna menyiapkan Muktamar X yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Pada Mukernas II ini, nantinya pengurus akan memutuskan jadwal muktamar, lokasi, dan juga tempat yang akan digunakan agar dapat menampung kader, pengurus, dan tamu undangan.
"Karena muktamar itu memerlukan hotel yang cukup, sebab nanti peserta itu pada saat pembukaan sekitar 2.000 orang. Sehingga memerlukan hotel yang cukup dan lokasi yang mudah disinggahi oleh pesawat sebagai transportasi kader-kader yang dari daerah," ujarnya, mengutip Antara.
Ia menambahkan pada Mukernas II ini bertujuan untuk mengevaluasi apa saja dalam pelaksanaan Pemilu 2024 maupun Pilkada 2024. Selain itu, DPP juga ingin membangun soliditas dengan para kader di seluruh Indonesia.
"Kami juga akan merumuskan sebuah langkah-langkah dalam menyambut muktamar dan di dalam pelaksanaan muktamar nanti harus melahirkan sebuah perubahan," katanya.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPPM. Romahurmuziy atau Rommy membocorkan ada empat nama yang masuk bursa calon ketua umum (caketum) partai. Dua di antaranya berasal dari luar partai.
Menurutnya, keempat nama itu didapat dari aspirasi internal PPP, serta tak menutup kemungkinan nama-nama caketum bakal bertambah di kemudian hari.
Dari internal PPP, Rommy menyebut ada nama eks Menteri Parekraf Sadiaga Uno dan Taj Yasin.
Namun, Rommy menyebut pertainya juga terbuka bagi kandidat ketua umum dari luar PPP. Sementara ini, ada dua nama yang mengemuka.
Keduanya adalah Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang merupakan kader PKB. Satu lagi Dudung Abdurachman, esk Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
(tim/dmi)