Penanggungjawab CKG Puskesmas Beji, dr. Asmarini Ratnaningsih mengungkap terdapat sejumlah skrining kesehatan yang dilakukan kepada masyarakat.
Ia menjelaskan skrining itu meliputi cek kesehatan secara fisik hingga cek kesehatan yang menggunakan fasilitas laboratorium.
Tak hanya itu, Asmarini menjelaskan jenis skrining kesehatan yang dilakukan terhadap peserta CKG bisa berbeda tergantung usia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bayi, balita, dewasa, lansia itu berbeda-beda indikator pemeriksaannya. Semua diperiksa," ujar dia di lokasi.
"Status gizi pada bayi, berat-tinggi badan, perilaku merokok, skrining pemeriksaan risiko kanker, paru, leher rahim, payudara. Penyintas diabetes hipertensi skrining jantung itu pemeriksaan laboratorium, fungsi hati-ginjal, foto rontgen, pemeriksaan gigi," sambungnya.
Lihat Juga : |
Imbas skrining yang variatif itu, Asmarini mengungkap Puskesmas Beji meminta agar peserta CKG untuk datang lebih pagi agar proses pemeriksaan bisa dilakukan lebih cepat.
"Kami memang mulai pelayanan di jam 08.00 WIB, pasien CKG mengikuti alur pelayanan sehingga harus sudah datang karena ada pasien lansia yang harus berpuasa sehingga tidak bisa siang siang agar pemeriksaan hasil lebih efektif memang puasanya harus 10 jam," katanya.
Tak hanya itu, Asmarini mengungkap skrining kesehatan mental turut dilakukan terhadap peserta CKG. Namun, ia mengatakan skrining tersebut dilakukan secara umum.
Ia menjelaskan skrining kesehatan mental terhadap peserta CKG juga dilakukan oleh tenaga kesehatan dan dokter umum.
"Skriningnya itu ada form tersendiri nanti berupa pertanyaan pertanyaan nanti dijawab oleh pasien lalu dijumlahkan hasilnya berapa dikonklusi, kesimpulannya seperti apa status mentalnya," ujarnya.
Di sisi lain, Ia mengungkap terdapat 25 peserta yang mengikuti program CKG di Puskesmas Beji hari ini atau selisih 5 orang dari total kuota 30 peserta per hari yang disediakan.
Lebih lanjut, Ia menegaskan seluruh peserta CKG yang diperiksa hari ini telah dinyatakan sehat atau tidak memiliki sakit akut. Ia mengatakan hasil pemeriksaan itu akan dikirim melalui aplikasi Satu Sehat.
"(Hasil pemeriksaan diberitahukan) Lewat aplikasi kebetulan dari Kemenkes itu ada aplikasi Satu Sehat Mobile dari pasien daftar pun sudah di aplikasi Satu Sehat Mobile," katanya.
(mab/fra)