Jenazah Pendaki Juliana Dipulangkan ke Brasil Malam Ini
Jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins yang jatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dipulangkan ke negaranya pada malam nanti.
Jenazah Juliana dipulangkan setelah dilakukan proses autopsi yang digelar di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM).
"Pemulangan peti jenazah Juliana Marins sudah di approve semua rute oleh Emirates. Rencana kepulangan akan dilakukan malam ini tgl 1 Juli 2025 pukul ETD (Estimated Time of Departure) 00.35 Denpasar tujuan Dubai dengan flight EK 0399 ETA (Estimated Time of Arrival) di Dubai 05.35 tanggal 1 Juli 2025," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy kepada wartawan, Senin (30/6).
"ETD Dubai tanggal 2 Juli 2025 pukul 08.05 tujuan Rio de Janeiro ETA tanggal 2 Juli 2025 pukul 15.50," lanjutnya.
Disampaikan Ariasandy, jenazah Juliana akan diberangkatkan dari RSBM ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada siang ini.
"Bantuan Ambulance dan pengawalan dari RSUD ke bandara Ngurah Rai dari Polda Bali koordinasi dengan perusahaan transportasi Covin PT. Antar Bangsa," ujarnya.
Juliana tewas setelah terjatuh di Gunung Rinjani kala mendaki dengan sejumlah rekannya pada Sabtu (21/6). Tim SAR gabungan menemukan korban pada Senin (23/6) pada pukul 07.05 WITA.
Lalu pada Selasa (24/6) kemarin, tim berhasil menjangkau korban yang berada di kedalaman 600 meter. Namun, jenazah Juliana baru berhasil dievakuasi pada Rabu (25/6) dengan cara diangkat dari kedalaman 600 meter.
Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit mengatakan dari hasil autopsi Juliana meninggal dunia 20 menit setelah jatuh.
Atit menyatakan Juliana meninggal dunia karena mengalami benturan keras bukan karena hipotermia. Ia juga menyebut Juliana mengalami luka paling parah di dada akibat benda tumpul.
"Jadi kalau kita perkirakan paling lama 20 menit. Tidak ada bukti yang kita dapatkan bahwa korban ini meninggal dalam waktu yang lama dari lukanya," katanya dalam konferensi pers, Jumat (27/6).
(dis/gil)