Viral RK Marahi Petugas Bandara Dini Hari Usai Pesawat Delay di Bali

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Jul 2025 14:35 WIB
Ridwan Kamil marah-marah di Bandara Bali usai pesawat delay. (Detikcom/Dikhy Sasra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) marah ke petugas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali usai pesawatnya delay beberapa jam karena kendala proyek.

Dalam sebuah video yang diunggah di TikTok, RK dan sejumlah penumpang pesawat terlihat bertanya kepada seorang petugas bandara mengenai proyek pengaspalan di Ngurah Rai yang menyebabkan pesawat mereka tak bisa terbang. RK dan sejumlah penumpang lain diketahui memesan tiket pesawat maskapai Super Air Jet.

"Kami punya hak sebagai yang bayar ... mau bicara ke pengambil keputusan. Ya telepon," kata RK kepada petugas tersebut, meminta agar ia dapat mendengar penjelasan langsung dari General Manager (GM) Bandara.

Mendengar permintaan RK, petugas bandara itu tak merespons dan hanya berusaha menenangkan sang mantan Gubernur serta penumpang lain.

"Bilang, Pak Ridwan mau bicara, nanti kan keluar jawabannya 'saya tidak mau bicara'. Selesai. Saya ingin dengar [langsung]," ujar RK lagi.

Menanggapi RK, petugas bandara itu akhirnya menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan maskapai mengenai penundaan penerbangan ini. Bandara, kata dia, menyerahkan urusan penumpang sepenuhnya kepada maskapai.

Jawaban ini membuat para penumpang makin protes. Pasalnya, pesawat bisa terbang jika ada izin dari bandara.

Selain itu, penumpang juga marah karena mereka dipaksa menunggu lama sementara fasilitas bandara, seperti penyejuk udara, telah dimatikan. Saat itu, waktu menunjukkan pukul setengah tiga dini hari.

"Sudah setengah tiga. AC juga udah mati," kata seorang penumpang.

"Kepentingan customer itu memang di airlines. Kami serahkan penumpang ke airlines. Jadi memang fasilitas kami sampai jam 2 [saja]," balas petugas tersebut.

Amarah penumpang kemudian tertuju pada perwakilan Super Air Jet yang berdiri tepat di samping sang petugas bandara. Ia didesak untuk menghubungi atasannya guna menjelaskan persoalan ini secara langsung ke penumpang yang dirugikan.

Namun, sama seperti petugas bandara, perwakilan Super Air Jet tak bisa banyak bertindak.

"Kesimpulannya, pihak bandara maupun airlines tidak solutif. Karena Anda berdua bukan pengambil keputusan, Anda hanya kurir, menyampaikan pesan orang," ucap RK.

"Kami ingin dengar dari pengambil keputusan yang teknis, namanya direktur terminal [untuk bandara], yang airlines namanya kapten pesawat. Itu dua pihak. Kami butuh mendengarkan alasannya apa, keputusannya apa, Anda tidak laksanakan. Anda tidak berani," lanjut RK.

CNNIndonesia.com telah menghubungi Humas Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Humas Lion Air selaku perusahaan induk Super Air Jet. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada respons dari kedua pihak.

(blq/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK