Profil Irjen Karyoto, Kabaharkam Polri Berharta Rp11,5 Miliar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Irjen Karyoto sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Dengan demikian, Karyoto pun melepaskan jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya.
Pria yang lahir pada 27 Oktober 1968 di Pemalang, Jawa Tengah ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.
Sejumlah jabatan pernah diemban Karyoto selama berkarier di Korps Bhayangkara. Di antaranya Kasubbid Infodata Kominter Set NCB Interpol tahun 2009, Penyidik Utama Tingkat II Dit III/Kor dan WCC Bareskrim Polri tahun 2010, Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri tahun 2011.
Karyoto juga pernah dipercaya untuk menduduki jabatan di sejumlah wilayah. Antara lain, Kapolresta Barelang tahun 2012, Dirreskrimum Polda DIY tahun 2014, Wakapolda Sulawesi Utara tahun 2018 hingga Wakapolda DIY tahun 2019.
Di tahun 2020, Karyoto kemudian dipercaya menduduki jabatan di luar stuktur Polri. Ia saat itu ditunjuk menjadi Deputi Pendidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sejumlah kasus besar pernah ditangani Karyoto selama bertugas di lembaga antirasuah tersebut. Yakni kasus korupsi izin ekspor benih lobster atau benur yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, kasus korupsi bansos Covid-19 yang menjerat Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, kasus korupsi mantan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Kemudian kasus dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe hingga kasus dugaan korupsi pengadaan tanah PD Sarana Jaya di Munjul dan Pulogebang, Jakarta Timur.
Tiga tahun bertugas di KPK, Karyoto kemudian 'pulang kampung' ke institusi asalnya. Karyoto ditunjuk menjadi Kapolda Metro Jaya pada tahun 2023 silam.
Sejumlah kasus juga berhasil diungkap Karyoto selama menjabat sebagai orang nomor di Polda Metro Jaya. Salah satunya kasus dugaan pemerasan yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Di bawah kepemimpinan Karyoto, Polda Metro Jaya juga berhasil membongkar kasus dugaan penyalahgunaan wewenang memblokir situs judi yang melibatkan pegawai Kementerian Komdigi pada November 2024.
Terakhir, di bawah komando Karyoto, Polda Metro Jaya juga mengungkap kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) yang ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit isolasi atau lakban warna kuning.
Dua kali gantikan Fadil Imran
Kini, Karyoto ditunjuk menduduki jabatan baru sebagai Kabarkam Polri menggantikan posisi Komjen Fadil Imran.
Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025 tanggal 5 Agustus 2025 yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Anwar.
Dengan penunjukan tersebut, Karyoto tercatat sudah dua kali menggantikan posisi yang dijabat oleh Komjen Fadil Imran.
Saat ditunjuk menduduki jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya pada tahun 2023 lalu, Karyoto diketahui menggantikan posisi Fadil yang saat itu masih berpangkat jenderal bintang dua atau Irjen.
Kala itu, Fadil diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabaharkam Polro dan naik pangkat menjadi jenderal bintang tiga atau Komjen.
Dua tahun berselang, Karyoto lagi-lagi menggantikan posisi Fadil. Kini, Karyoto didapuk menjadi Kabaharkam Polri dan Fadil diangkat dalam jabatan baru sebagai Astamaops Kapolri.
Berharta Rp11,5 miliar
Irjen Karyoto tercatat mempunyai harta kekayaan senilai Rp11,5 miliar. Data itu disampaikan Karyoto ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 10 Maret 2025 saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Karyoto mempunyai aset tanah dan bangunan senilai Rp6.670.000.000. Namun, dalam laporan LHKPN-nya, terdapat beberapa aset yang diduga dobel.
Rinciannya terdiri dari tanah dan bangunan seluas 289 meter persegi (m2)/200 m2 di Garut, status warisan, Rp600.000.000; tanah dan bangunan seluas 75 m2/150 m2 di Garut, hasil sendiri, Rp500.000.000; tanah dan bangunan seluas 75 m2/150 m2 di Garut, hasil sendiri, Rp 500.000.000
Kemudian tanah dan bangunan seluas 75 m2/150 m2 di Garut, hasil sendiri, Rp800.000.000; tanah dan bangunan seluas 75 m2/100 m2 di Garut, hasil sendiri, Rp800.000.000; tanah dan bangunan seluas 75 m2/100 m2 di Garut, hasil sendiri, Rp800.000.000; serta tanah dan bangunan seluas 360 m2/340 m2 di Sleman, hasil sendiri, Rp2.670.000.000.
Karyoto juga memiliki aset kendaraan senilai Rp3.650.000.000. Terdiri dari Mobil Toyota Innova Q Tahun 2022 seharga Rp350.000.000; Mobil Toyota Alphard Tahun 2023 Rp900.000.000; Mobil Audi A.8L Tahun 2023 Rp1.900.000.000; dan Mobil Toyota Crown Majesta Tahun 2003 Rp500.000.000.
Seluruh aset tersebut berstatus hasil sendiri.
Lebih lanjut, Karyoto juga melaporkan kepemilikan kas dan setara kas senilai Rp1.720.000.000 serta utang Rp516.000.000.
"Total harta kekayaan Rp11.524.000.000," sebagaimana dilansir dari laman e-LHKPN KPK, Rabu (6/8).
Terdapat peningkatan harta sejumlah Rp1.680.000.000 dibanding laporan tahun sebelumnya. Pada 6 Maret 2024, Karyoto melaporkan harta kekayaan ke KPK sejumlah Rp9.844.000.000.