Di Jawa Tengah yakni di Kudus dan Blora pun ada pembagian bendera Merah Putih oleh polisi kepada pengguna jalan dalam rangka menyemarakkan HUT ke-80 RI.
Polres Kudus membagi 1.000 bendera Merah Putih kepada pengguna jalan di kawasan Alun-alun Kudus sebagai, Selasa (5/8) sore.
"Kegiatan ini bukan sekadar membagikan bendera merah putih, tetapi ajakan untuk menyemarakkan kemerdekaan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air, serta bentuk penghormatan kita terhadap jasa-jasa para pahlawan," kata Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendera Merah Putih tidak hanya dibagikan kepada pengendara motor, termasuk pengemudi mobil, tukang becak, hingga pedagang kaki lima yang melintas di tengah keramaian lalu lintas kota.
Selain membagikan bendera, petugas juga mengedukasi warga tentang pentingnya mengibarkan bendera selama 1-31 Agustus 2025.
Aksi simpatik serupa juga digelar Polres Blora dengan membagikan bendera merah putih serta bunga secara gratis kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut digelar di sejumlah titik keramaian seperti Alun-alun kota, simpang jalan utama, pasar tradisional, perempatan Tugu Pancasila, dan beberapa ruas jalan protokol lainnya.
Kasatlantas Polres Blora AKP Anggito Erry Kurniawan menjelaskan aksi ini merupakan bagian dari upaya membangkitkan kembali semangat nasionalisme masyarakat sekaligus menjadi sarana edukasi tertib berlalu lintas.
Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Natuna, Kepulauan Riau membagikan bendera Merah Putih kepada para nelayan yang biasa beroperasi di wilayah perbatasan pada akhir pekan lalu.
Kasatpolairud Polres Natuna, Ipda Guru Kinayan Sembiring mengatakan bendera yang dibagikan sebanyak 80 lembar, dengan ukuran khusus untuk kapal nelayan setempat.
"Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu pagi di Pelabuhan Sedanau," ucap dia di Natuna, Sabtu (2/8) seperti dikutip dari Antara.
Bendera tersebut diberikan untuk dipasang di kapal-kapal nelayan sebagai simbol jati diri bangsa dan bentuk kecintaan terhadap tanah air, terutama saat mereka melaut di wilayah perairan perbatasan.
Selain membagikan bendera, personel Satpolairud juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjalin silaturahmi dengan para nelayan, menyampaikan imbauan terkait keamanan dan ketertiban di laut, serta mengingatkan pentingnya koordinasi dan komunikasi apabila terjadi situasi darurat, baik di laut maupun di darat.
Dalam kesempatan itu, nelayan juga diberikan nomor kontak Satpolairud guna memudahkan pelaporan apabila terjadi insiden yang memerlukan kehadiran pihak kepolisian.
Mengutip dari laman Tribrata.polri.go.id, Satbrimob Polda Gorontalo juga membagi-bagi bendera Merah Putih kepada warga pada awal pekan ini, Senin (4/8). Kegiatan ini berlangsung serentak di dua kecamatan, yakni Tibawa dan Limboto.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menanamkan semangat cinta tanah air dan menghargai jasa para pahlawan. Cukup dengan cara sederhana namun bermakna, yakni mengibarkan bendera Merah Putih di lingkungan masing-masing," ujar Dansat Brimob Polda Gorontalo, Kombes Pol Danu Waspodo.
Mengutip dari situs yang sama, Markas Unit Polisi Perairan (Marnit) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga membagikan bendera Merah Putih kepada nelayan pesisir.
Sementara itu, Kemendagri membagikan 10 juta bendera Merah Putih di Kota Denpasar, Bali pada Jumat (1/8).
Mengutip dari Antara, selain untuk memperingati HUT ke-80 RI, kegiatan itu juga digelar untuk menyambut HUT ke-67 Provinsi Bali.
Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar menjelaskan kegiatan ini bukan sekadar seremoni belaka melainkan memiliki makna mendalam untuk membangkitkan semangat kemerdekaan.
"Kemerdekaan ini bukan gratis, ada sejarah yang lahir dari tempat-tempat bersejarah tertentu," kata Bahtiar.
Bahtiar menjelaskan, Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih pertama kali dilaksanakan pada tahun 2022 dan berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pembagian bendera terbanyak secara nasional.
Sejak saat itu, kata dia, kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun oleh jajaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mulai dari Aceh hingga Papua.
Dia juga menjelaskan alasan dipilihnya Provinsi Bali sebagai lokasi lantaran kota dengan ragam destinasi wisata itu merupakan daerah yang memiliki semangat juang tinggi dalam perjuangan melawan penjajahan.
(sai/kid/wis)