Presiden RI Prabowo Subianto menilai pandangan yang menyebut bangsa dengan strategi pertahanan defensif tidak akan pernah menang, adalah keliru.
Pernyataan itu ia sampaikan saat memimpin upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8).
"Ada yang katakan dalam perang, (sikap) defensif itu tidak bisa menang. Itu bacaan sejarah yang keliru," kata Prabowo dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, jika kekuatan pertahanan bangsa di setiap wilayah, mulai dari kampung, lembah, bukit, gunung, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi, dikerahkan maka Indonesia bisa bertahan dalam kondisi apapun.
"Jika setiap jengkal tanah kita pertahankan, seluruh bangsa Indonesia pertahankan, saudara-saudara kita tidak bisa ditaklukkan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut Indonesia memang tidak mau memihak blok manapun. Namun, karena tidak pernah berpihak maka sudah seharusnya Indonesia menyiapkan kekuatan sendiri.
"Indonesia tidak mau memihak blok manapun. Tapi karena itu, tidak ada pilihan lain, Indonesia harus punya pertahanan yang sangat kuat. Untuk itu, hari ini saya lantik enam Panglima Kodam baru, 20 Komandan Brigade baru, dan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan baru," ujar Prabowo.
Dia berpesan kepada jajaran TNI untuk menjaga dan membina pasukan dengan baik. Menurutnya, setiap prajurit harus dipimpin dengan ketegasan namun tanpa kekejaman.
"Selalu ingat kita tentara rakyat, lahir dari rakyat, membela rakyat, dan siap mati untuk rakyat," kata Prabowo.
Dia juga mengapresiasi kehadiran para tokoh nasional yang turut mendukung konsep pertahanan rakyat semesta.
"Banyak negara mungkin merasa lebih kuat dari kita, tapi semangat kita sudah dibuktikan dan kita akan buktikan terus bahwa kita bangsa pejuang yang tidak pernah mengenal menyerah," ucap Prabowo.
(tst/isn)