Dino Patti Djalal Tak Yakin Arya Daru Tewas Bunuh Diri, Ini Alasannya

CNN Indonesia
Senin, 11 Agu 2025 12:12 WIB
Wamenlu era SBY ungkap kejanggalan di kematian Diplomat Kemlu Arya Daru. (CNN Indonesia/Natalia Santi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Eks Wakil Menteri Luar Negeri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam kasus diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) yang ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban di dalam kosan, Menteng, Jakarta.

Dino mengaku bukan polisi sehingga tak memiliki akses terhadap data-data forensik. Namun, dia mengaku sulit menerima jika harus disimpulkan Arya Daru tewas karena bunuh diri.

"Tapi saya sulit sekali menerima kesimpulan bahwa diplomat muda Arya Daru itu bunuh diri. Dan ini adalah pandangan keluarga Arya Daru dan sebagian besar masyarakat," kata Dino lewat akun Instagramnya, Sabtu (9/8).

Dino memiliki lima alasan dirinya meragukan kematian Arya Daru sebagai bunuh diri.

Pertama, Dino menilai cara yang diduga dilakukan Arya Daru untuk mengakhiri dirinya tak lazim. Biasanya, kata dia, seseorang yang memilih bunuh diri akan melakukannya dengan cara konvensional agar tidak menyakiti dirinya.

"Ini walaupun saya tidak sebutkan secara grafis, tapi kita tahu semua. Pertama kali saya mendengar bahwa dia bunuh diri dengan cara lakban, tidak pernah saya mendengar orang bunuh diri dengan cara lakban," kata Dino.

Kedua, Arya Daru akan bertugas di Finlandia. Menurut dia, Finlandia merupakan salah satu negara idaman bagi para diplomat RI yang bertugas di luar negeri.

Sebagai diplomat, Dino memahami antusiasme tugas tersebut. Sebab, mereka akan membuka lembaran baru dalam hidup dan kariernya. Oleh karena itu, kondisi psikologis itu dinilai tidak cocok sebagai alasan seseorang yang memilih bunuh diri.

Ketiga, orang yang memilih bunuh diri, umumnya akan mengirim pesan kepada keluarga. Namun, dalam kasus Arya Daru, hal itu tidak dilakukan, padahal selama ini dia dikenal dekat dengan keluarga.

"Orang bunuh diri, apalagi orang yang sangat dekat dengan istri dan anak-anaknya, pasti akan meninggalkan pesan pribadi bagi keluarganya, tidak mungkin dia mau hilang begitu saja," kata Dino.

Keempat, menurut Dino, ponsel milik Arya Daru yang hilang dan belum ditemukan dinilai sebagai kejanggalan. Dia menyebut, orang yang bunuh diri umumnya tak akan meninggalkan ponselnya. Sebab, ponsel itu akan digunakan untuk mengirim pesan atau untuk berkomunikasi pribadi.

Kelima, terkait sidik jari orang lain yang tidak ditemukan, merupakan bagian dari kejanggalan, sama seperti ponsel yang tidak ditemukan maupun potongan CCTV yang tidak lengkap.

Menurut Dino, hal itu merupakan indikasi Arya Daru merupakan korban pembunuhan terencana.

"Ini juga menimbulkan kesan bahwa ini merupakan suatu pembunuhan yang direncanakan secara rapi," kata Dino.

"Saya mohon kasus ini tetap dibuka dan tidak ditutup secara total. Dan polisi terus mencari bukti-bukti atau penemuan baru sehingga bisa akurat bisa menjelaskan akurat kematian Arya Daru yang masih janggal," tutup Dino.

[Gambas:Instagram]

Arya Daru ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit isolasi atau lakban warna kuning di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).

Setelah lebih dari 20 hari usai jasad ditemukan, kepolisian akhirnya membeber hasil penyelidikannya dan hasil penelitian laboratorium forensik.

Berdasarkan hasil penyelidikan tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, polisi memastikan Arya meninggal dunia bukan karena aksi pembunuhan atau tindak pidana. Namun karena mati lemas dan tidak ada peristiwa pidana.

Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi forensik dan sejumlah pemeriksaan, seperti histopatologi, hingga toksikologi. Termasuk, pemeriksaan psikologi forensik.

Meski demikian, Polda Metro Jaya menyatakan penyelidikan kasus kematian diplomat  Arya Daru belum dihentikan, meskipun sejauh ini polisi belum menemukan ada unsur pidana.

"Sementara belum (dihentikan/SP3)," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/7).

Wira menyebut tim penyelidik masih membuka ruang jika ada masukan atau temuan baru dari pihak lain terkait kasus kematian Arya tersebut.

"Sementara kami tetap akan menerima masukan apabila ada informasi, kami tetap tampung," ucap dia.

(thr/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK