Alasan DPRD Pati Sepakati Proses Pemakzulan Bupati Sudewo

CNN Indonesia
Rabu, 13 Agu 2025 15:35 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

DPRD Kabupaten Pati sepakat membentuk pansus untuk pemakzulan Bupati Pati Sudewo buntut kericuhan yang terjadi pada aksi demo besar warga kabupaten tersebut di depan kantor bupati, Rabu (13/8).

Ketua DPRD Pati, Ali Badrudi, akhirnya mengetok untuk membuat hak angket mengenai usulan pembentukan pansus pemakzulan Bupati Pati, Sudewo.

"Rapat paripurna mengenai tentang kebijakan Bupati Pati. Pengembangan pada saat terbentuk pansus untuk mengusut kebijakan Bupati Pati," jelasnya, Rabu siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sejumlah alasan yang dinyatakan DPRD Pati untuk menyepakati memproses tuntutan pemakzulan Sudewo dari kursi bupati tersebut.

Bukan hanya terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dibatalkan setelah diprotes warga, alasan untuk menyepakati proses pemakzulan itu juga dipengaruhi faktor lain.

Ketua Fraksi PKS, Narso, mengatakan ada alasan mengajukan pemakzulan di antaranya dipengaruhi faktor lain seperti polemik pengisian direktur rumah sakit dan soal anggaran.

"Pengisian direktur Rumah Sakit Soewondo dan pergeseran anggaran 2025," kata Narso.

Anggota DPRD dari Partai Demokrat, Joni Kurnianto, juga mengatakan hal sama.

"Hak angket untuk bupati karena telah sudah melanggar janji sumpah dari Bupati Pati. Dan muncul kegaduhan di Pati. Hak angket segera terpenuhi," jelasnya.

Fraksi PKB Mahdun juga melihat bahwa bupati tidak berpihak kepada masyarakat.

"Proses penetapan terkait kenaikan pajak PBB yang dilakukan, meskipun dibatalkan, efek menimbulkan kegaduhan saat ini," dia menjelaskan

"Sehingga pemerintahan dapat berhati-hati melakukan kebijakan," lanjut dia.

Sementara itu, anggota DPRD Pati dari Fraksi Gerindra, Yeti menyarankan hak angket untuk memastikan pemerintah transparan untuk berjalan yang kondusif Pati Bumi Mina Tani.

Sebelumnya, Gedung DPRD Pati itu dimasuki massa demonstran.

Massa demonstran tuntut bupati Sudewo mundur berhasil menerobos masuk ke dalam Kantor Bupati dan Gedung DPRD Pati di jalan DR. Wahidin, Kecamatan Pati, Jawa Tengah.

Sekitar pukul 10.45, sebelum memasuki Kantor Bupati dan Gedung DPRD Pati, massa terlebih dulu terlibat bentrok dengan aparat di depan gerbang kantor dewan.

Massa awalnya mendesak Bupati Pati, Sudewo menemui mereka di luar. Namun setelah beberapa menit sosok yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidung.

Massa pun melempar benda tumpul dan botol air mineral ke arah gedung dewan. Aparat menyemprotkan meriam air ke arah demonstran. Aksi saling balas terjadi antara massa dan aparat.

Selang ricuh di depan gerbang, massa berhasil merangsek masuk hingga ke dalam gedung dewan.

Pada Rabu siang tadi, Bupati Sudewo sempat menemui demonstran berkumpul di depan Kantor Bupati Pati sejak Rabu (13/8) pagi.

Pada kesempatan itu,  Sudewo memohon maaf dan berjanji bekerja lebih baik lagi.

Polisi meminta massa tertib ketika Sudewo hendak keluar. Massa pun sempat tertib sampai Sudewo muncul.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat lebih baik," kata Sudewo kepada massa aksi, dilansir dari detikcom.

Tak lama bicara, massa kembali ricuh dengan melempari Sudewo dengan botol air mineral hingga sandal.
Seorang ajudan Sudewo memasang badan untuk menangkis lemparan botol massa. Ajudan berkemeja putih itu menggunakan tameng milik polisi.

Sudewo lantas kembali masuk dalam mobil dan kembali ke dalam kantor Bupati Pati.

Terlihat massa masih ada yang bertahan di depan kantor Bupati Pati. Sebagian pintu gerbang terbuka dengan penjagaan ketat oleh petugas kepolisian.

Demo warga Pati terhadap Bupati Sudewo berawal dari kebijakannya menaikkan pajak bumi dan bangunan (PBB) hingga 250 persen.

Kebijakan ini diprotes warganya, namun disikapi respresif. Bupati Sudewo bahkan sempat menantang massa untuk menggelar demonstrasi lebih besar.

Ketegangan semakin meningkat hingga akhirnya Bupati Sudewo membatalkan kebijakan kenaikan PBB. Ia juga minta maaf atas ucapannya yang dianggap menantang warga.

Namun warga Pati tetap bersikukuh menggelar demonstrasi. Isu awal kenaikan PBB 250 persen, kini beralih ke tuntutan agar Sudewo mundur dari jabatannya.

Berita selengkapnya di sini.

(kid/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER