Polisi menangkap 11 orang yang diduga sebagai provokator terkait aksi demo Bupati Pati, Sudewo, yang berujung ricuh di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Artanto mengatakan pihaknya melakukan penangkapan berdasarkan bukti yang menunjukkan para terduga itu adalah provokator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terhadap 11 terduga provokator tersebut, katanya, masih dilakukan proses pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kurang lebih ada 11 provokator anarkis tersebut yang sudah diamankan oleh kepolisian," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto kepada wartawan, Rabu (13/8).
"Tentunya kita melakukan, untuk menangkap provokator itu kan kita harus melihat dulu apa perbuatannya, perilakunya seperti apa. Sehingga pada saat kita melakukan menangkap yang bersangkutan kan sudah ada bukti yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan adalah provokator," tutur dia.
Artanto juga belum bisa memastikan apakah 11 terduga provokator itu merupakan warga Pati atau bukan. Kata dia, pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Nah, ini sedang kita lakukan pendataan, kan cukup banyak 11, kita harus periksa satu-satu dulu mereka," katanya menjawab pertanyaan awak media.
Artanto mengatakan mulanya demo berjalan lancar sejak Rabu pagi.Namun kemudian berangsur ricuh jelang tengah hari. Polisi pun menduga aksi unjuk rasa ini ditunggangi penyusup.
"Kalau dari awal aksi unjuk rasa, demo itu damai. Berjalan tertib dari pagi sampai siang itu pelaksanaan berjalan kondusif," kata Artanto.
"Namun pada kurang lebih jam setengah 11 situasi berubah karena ada penyusup, provokator yang langsung melakukan pelemparan-pelemparan itu. Dan situasi itu berubah jadinya, adanya kelompok lain, penyusup lain yang merusak suasana," sambungnya.
Dia menyebut aksi demo berangsur kondusif pukul 15.00 WIB. Demo itu kian kondusif usai beberapa provokator massa diciduk.
Demonstrasi besar pecah di Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8) hari ini. Massa aksi meminta Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya.
Sudewo sempat menemui massa aksi. Namun, massa kemudian melempari Sudewo dengan botol air mineral dan sandal.
Buntut kericuhan hari ini, DPRD Kabupaten Pati sepakat membentuk pansus untuk pemakzulan Sudewo. Namun, Sudewo menolak melepaskan jabatannya dengan dalih dirinya dipilih oleh rakyat secara konstitusional.
"Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya berhenti dengan tuntutan itu, semua ada mekanismenya," ujar Sudewo di Kantor Bupati Pati.
Sempat beredar informasi, aksi demo itu turut menelan korban jiwa. Namun, Polda Jateng membantah kabar tersebut dan memastikan tidak ada korban tewas.
Berdasarkan pendataan sementara, aksi demo itu menyebabkan 34 orang luka-luka yang terdiri dari tujuh anggota Polri dan 27 lainnya dari kelompok pedemo.
Lihat Juga : |