Menteri PU Tinjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 1 Cirebon, Sapa Siswa
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi 1 Cirebon, Rabu (20/8). Kehadirannya disambut hangat oleh para siswa yang berkumpul di halaman asrama, sebagian melambaikan tangan, sebagian lainnya menghampiri dan menggandeng tangannya.
Dalam kunjungan selama 1,5 jam tersebut, turut mendampingi sang istri, Irma Dody Hanggodo, yang turut berinteraksi langsung dengan siswa-siswa. Mereka bahkan sempat duduk di kasur asrama putra bersama anak-anak SD, bercengkerama dan mendengarkan cerita-cerita polos mereka.
"Belajar yang rajin, ya," pesan Irma kepada para siswa.
Dody melakukan peninjauan menyeluruh terhadap fasilitas sekolah yang telah direnovasi oleh Kementerian PU. Mulai dari toilet, kran cuci tangan, hingga ruang-ruang kelas yang kini tertata rapi setelah perbaikan.
Momen mengharukan terjadi ketika salah satu siswa SMP, Alvin, memberanikan diri membacakan surat untuk Presiden Prabowo Subianto. Surat tersebut langsung dititipkan kepada Menteri Dody untuk disampaikan.
"Pemerintah memang berkewajiban meningkatkan kualitas pendidikan. Jangan lupa sampaikan terima kasih juga kepada orang tua kalian yang sudah peduli dan mendaftarkan ke Sekolah Rakyat," ujar Dody dalam keterangan tertulis, Rabu (20/8).
Siswa SMP lainnya, Muhammad Athoillah, mengungkapkan rasa syukurnya dapat bersekolah tanpa beban biaya di Sekolah Rakyat Terintegrasi 1 Cirebon. Dengan ayah yang berprofesi sebagai pedagang buah, kehadiran sekolah gratis ini sangat membantu perekonomian keluarganya.
"Ayah saya jualan buah, kalau tidak ada Sekolah Rakyat, akan berat buat ayah. Di sini saya tidak perlu memikirkan biaya sekolah. Rasanya senang sekali," ucap dia.
Sebagai informasi, Sekolah Rakyat Terintegrasi 1 Cirebon berdiri di kompleks SMP Negeri 18 Kota Cirebon dengan memanfaatkan lahan luas dan bangunan yang layak pakai. Meski berdampingan, aktivitas kedua sekolah tidak saling mengganggu.
Saat ini, sekolah menampung 75 siswa yang terdiri dari 26 siswa SD, 42 siswa SMP, serta 7 siswa program rehabilitasi dan konseling.
Renovasi fisik sekolah dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Wilayah Jawa Barat dengan kontraktor PT Nindya-Adhi KSO. Pekerjaan berlangsung dari 10 Mei hingga 18 Juli 2025.
Fasilitas yang telah disiapkan meliputi masjid seluas 32 m², ruang multimedia 12 m², ruang kelas 16 m², ruang kelas dan aula 48 m², pendopo 24 m², serta rumah dinas 48 m².
Dukungan Kementerian PU terhadap program Sekolah Rakyat ini merupakan implementasi langsung dari visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yang menjadikan sektor pendidikan sebagai salah satu pilar utama untuk mewujudkan Indonesia Maju.
(rir)