Pihak kepolisian memastikan situasi di Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT, kondusif setelah seorang warga Indonesia ditembak di wilayah perbatasan.
Desa Inbate merupakan daerah perbatasan antara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste. Kapolres TTU AKBP Eliana Papote mengonfirmasi situasi itu melalui keterangan tertulis pada Senin (25/8) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Situasi sudah kondusif, warga yang terlibat bentrok di lokasi Perbatasan sudah kami bawa ke Polsek terdekat untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut," kata Eliana dalam keterangan yang diterima CNN Indonesia.
Eliana mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap warga yang terlibat dalam bentrokan, timnya menemukan penyebab utama penembakan di sana.
"Penyebabnya karena adanya tindakan dari aparat Timor Leste yang ingin membangun pilar batas negara yang diduga masuk dalam wilayah RI," ujar Eliana.
Menurut warga, kata Eliana, penembakan terhadap warga Desa Inbate bernama Paulus Oki (57) dilakukan pihak Polisi Perbatasan Timor Leste atau Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) Timor Leste yang berjumlah tujuh orang.
Penembakan tersebut memicu reaksi warga Indonesia dari Desa Inbate hingga terjadi perlawanan dan menyebabkan satu orang warga Indonesia mengalami luka yang diduga berasal dari tembakan pihak UPF.
Sementara itu, Bupati TTU Yoseph Falentinus Delasalle Kebo yang dihubungi CNN Indonesia.com Senin (25/8) mengatakan, pihak Timor Leste tidak mematuhi kesepakatan untuk tidak melakukan pemasangan patok di daerah yang masih bersengketa atau status quo.
"Peristiwa itu terjadi karena pihak Timor Leste, Pihak Kepolisian Timor Leste, UPF Timor Leste ini tidak mengikuti kesepakatan yang disepakati," kata Bupati TTU, Yoseph Falentinus Delasalle Kebo dihubungi CNN Indonesia.com Senin (25/8).
Dia mengungkapkan pada Minggu (24/8) pihak Timor Leste meminta izin untuk pemasangan patok perbatasan.
Sedangkan warga Inbate meminta agar pemasangan patok tidak dilakukan di patok 36 di sekitar Desa Inbate berbatasan langsung dengan districk Oecusse yang masih berstatus quo atau bersengketa karena belum ada penyelesaian dari kedua negara.
Namun, larangan untuk tidak melakukan pemasangan patok di patok 36 yang masih bersengketa dengan warga Desa Inbate yang berjumlah sekitar 15 kepala keluarga dilanggar Polisi Perbatasan Timor Leste yakni (Unidade Patrullamentu Fronteira/UPF) yang pada Senin (25/8) memulai pemasangan patok dari patok 36 tersebut.
"Karena patok 36, kita Indonesia lagi menunggu petunjuk dari pemerintah pusat, ternyata di lapangan tadi pagi jam 10 itu pihak UPF yang pasang patok itu langsung dari patok 36 sehingga masyarakat ribut," tuturnya.
Keributan warga Desa Inbate tersebut lalu membuat UPF panik dan mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak enam kali. Dan diduga akibat tembakan peringatan it ulah seorang warga Desa Inbate bernama Paulus Oki (58) terkena tembakan di bahu sebelah kanan.
"Dan mungkin karena tembakan peringatan itulah kemudian ada yang kena di salah satu warga kita bernama Paulus," jelas Fallen.
Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Kefamenanu untuk mendapatkan perawatan medis. Dan saat ini korban masih menjalani perawatan.
(eli/chri)