Posko Rakyat Jatim Menggugat Dirusak, Donasi Warga dan Tenda Raib

CNN Indonesia
Senin, 25 Agu 2025 18:32 WIB
Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat dirusak oleh puluhan orang tak dikenal di Surabaya. Barang-barang sumbangan hilang.
Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat yang berdiri di Taman Apsari, depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dirusak puluhan orang tak dikenal pada dini hari, Senin (25/8). (Foto: CNN Indonesia/Farid)
Surabaya, CNN Indonesia --

Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat yang berdiri di Taman Apsari, depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dirusak diduga oleh puluhan orang tak dikenal (OTK) pada dini hari, Senin (25/8).

Peristiwa itu terjadi hanya beberapa hari setelah posko didirikan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

Salah satu koordinator lapangan, Subairi mengaku peristiwa itu terjadi setelah dirinya meninggalkan posko sekitar pukul 02.45 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah saya jam 02.45 WIB pulang, enggak tahu entah itu jam 03.00 atau jam berapa terjadi sesuatu, ya boleh dikatakan apa ya, pencurian, pengambilan air mineral, uang donasi dan membawa tenda yang sudah dipasang di area ini," kata Subairi saat ditemui di lokasi.

Ia menyebut, para pelaku datang dalam jumlah besar, sekitar 40-50 orang, mereka memakai penutup wajah. Menggunakan sepeda motor dan kendaraan pikap.

"Antara 40 sampai 50 orang. Mereka itu berpakaian sangat tertutup sekali, pakai helm dan juga pakai pelindung muka," ujarnya.

Menurut Subairi, sejumlah barang hilang dalam peristiwa tersebut. Di antaranya uang donasi Rp5 juta yang terdapat di kotak kaca, 50 dus air mineral, dan tenda serta spanduk yang dipasang pihaknya.

"Sekitar Rp5 juta yang ada di dalam donasi yang terkumpul saat tadi malam. Terus air mineral, ya mungkin bisa lebih dari 50 dus," ungkapnya.

Selain pencurian, lanjut dia, terjadi intimidasi terhadap dua orang yang berjaga di posko. Mereka dilarang merekam atau mengambil foto saat kejadian perusakan berlangsung.

"Kalau kekerasan enggak, tapi kalau tekanan ada. Intimidasi, seperti itu. Enggak boleh merekam, enggak boleh mengambil foto," jelas Subairi.

Buntut kejadian itu, koordinator aksi, Muhammad Sholeh, mengaku sempat mendatangi Polda Jatim untuk melaporkan perusakan posko. Namun laporan tersebut tidak diterima.

"Laporannya ditolak, diarahkan untuk membuat pengaduan. Bagi saya wong ini kejadian tindak pidana kok pakai pengaduan gitu loh. Ini bukan utang-piutang ini. Ini ada kerusakan, ada perampokan," kata Sholeh.

Sholeh mengatakan laporan itu tak diterima karena pihaknya disebut tak memiliki legal standing. Padahal dia sudah membawa bukti rekaman CCTV yang menampilkan kejadian tersebut.

"Kita bukti ada petunjuk yaitu rekaman CCTV di mana yang menunjukkan di situ mereka pelaku-pelaku itu membawa tenda itu di dalam truk," ucapnya.

Sholeh menegaskan pihaknya tetap menjalankan kewajiban untuk melapor, meski ditolak. Hal ini, kata dia, sebagai bukti bahwa pihaknya tak mengada-ada.

Di sisi lain, Sholeh memastikan aksi Rakyat Jawa Timur Menggugat akan terus berjalan hingga puncaknya pada 3 September 2025 mendatang.

"Kalau laporan ditolak ya sudah enggak apa-apa. Tetap jalan yang penting demo tanggal 3 September tidak akan surut dengan kejadian itu," ujarnya.

"Itu kan sumbangan donasi yang mereka terpanggil supaya ada pengampunan pajak, supaya koruptor-koruptor itu dihukum, supaya dihapuskan pungli-pungli di sekolah negeri. Kan, tuntutannya tuntutan masyarakat, bukan kepentingan elite," kata Sholeh.

Sholeh menyebut setidaknya, ada tiga tuntutan dalam aksi 3 September mendatang, antara lain meminta Khofifah menghapus pajak dan tunggakan pajak kendaraan bermotor seperti yang berlaku di Jawa Barat, baik roda dua maupun roda empat.

Kemudian yang kedua mengusut tuntas dugaan korupsi dana hibah Pemprov Jatim triliunan rupiah yang diduga melibatkan Khofifah Gubernur Jatim. Dan ketiga, hapus dugaan pungli di SMA/ SMK Negeri di Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abast mengatakan belum ada pihak yang melaporkan kejadian perusakan posko itu ke pihaknya.

"Sampai sore ini saya cek ke SPKT Polda Jatim belum ada pelaporan terkait perusakan tersebut," kata Jules.

(frd/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER