Pemerintah Pusat Diminta Serius soal Sengketa Batas dengan Timor Leste

CNN Indonesia
Selasa, 26 Agu 2025 04:10 WIB
Pemkab TTU minta pemerintah pusat serius dalam menyelesaikan sengketa batas daerah dengan Timor Leste.
Pemkab TTU minta pemerintah pusat serius dalam menyelesaikan sengketa batas daerah dengan Timor Leste. (CNN Indonesia/Elly)
Kupang, CNN Indonesia --

Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, meminta pemerintah pusat bisa memberi perhatian khusus terhadap sengketa batas wilayah negara dengan Timor Leste agar peristiwa penembakan warga tidak terulang kembali.

Hal tersebut disampaikan Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Yoseph Falentinus Delasalle setelah salah satu warga setempat jadi korban penembakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua berawal dari bentrokan berujung penembakan oleh aparat Unidade Patrullamentu Fronteira (UPF) atau polisi perbatasan Timor Leste terhadap WNI asal Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, TTU, NTT.

"Tolong pemerintah pusat harus segera atensi, untuk penyelesaian (sengketa) batas wilayah tersebut," ujar Fallen Senin (25/8) malam kepada CNN Indonesia.

Dia mengatakan kekhawatiran pemerintah daerah atas sengketa wilayah dengan Timor Leste tersebut dirasakan sejak Juli, dan telah disampaikan kepada pemerintah pusat saat Bupati rapat di Kemenkopolhukam RI.

Kekhawatiran yang sama juga diutarakan pada 29 Juli melalui surat kepada pemerintah pusat atas konflik masyarakat di sekitar daerah perbatasan yang masih bersengketa, seperti di Desa Inbate yang merupakan wilayah berbatasan dengan Timor Leste

[Gambas:Video CNN]

"Kekhawatiran kami itu sudah dari Juli kemarin dan hari ini kejadian apa yang kami khawatirkan," ungkapnya.

Dia menuturkan bakal kembali bersurat ke pemerintah pusat agar penyelesaian sengketa perbatasan untuk menjadi prioritas sehingga konflik bisa berakhir dan tak ada lagi warga yang jadi korban.

Fallen mengimbau agar masyarakat dari kedua belah pihak yang berada di sekitar wilayah yang masih bersengketa tetap menahan diri dan tidak mengambil tindakan yang merugikan.

"Serahkan semua pada pemerintah, karena urusan sengketa perbatasan adalah urusan pemerintah," ucapnya.

Seorang warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Ninulat, Kabupaten TTU, NTT bernama Paulus Oki sebelumnya tertembak peluru senjata api aparat Unidade Patrullamentu Fronteira (UPF) atau polisi perbatasan Timor Leste.

Penembakan tersebut terjadi karena warga Desa Inbate tidak setuju aparat Timor Leste membangun pilar (patok) batas negara. Desa Inbate merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Districk Oecusse, Timor Leste.

Menurut Kapolres TTU AKBP Eliana Papote, dari hasil pemeriksaan terhadap warga yang terlibat, bentrokan berujung penembakan disebabkan tindakan aparat Timor Leste mau membangun pilar (patok) batas negara yang diduga masuk ke dalam wilayah RI.

"Penyebabnya adanya tindakan dari aparat Timor Leste yang ingin membangun pilar batas negara yang diduga masuk dalam wilayah RI," ujar Eliana.

Berdasarkan warga setempat, penembakan terhadap warga Desa Inbate bernama Paulus Oki (57) dilakukan pihak Polisi Perbatasan Timor Leste atau Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) Timor Leste yang berjumlah tujuh orang.

"Menurut warga yang terlibat dalam bentrok bahwa pihak Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) Timor Leste yang berjumlah 7 orang melakukan penembakan yang mengarah langsung ke warga Indonesia," ujar Eliana.

Penembakan tersebut memicu reaksi warga Indonesia dari Desa Inbate hingga terjadi perlawanan oleh warga hingga menyebabkan satu orang warga Indonesia mengalami luka yang diduga berasal dari tembakan pihak UPF.

(eli/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER